Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Bentrok Berdarah Antara PT DSI dan PT Karya Dayun, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Indovizka.com, - Bentrok berdarah terjadi antara petugas pengamanan swakarsa PT DSI dengan eks pekerja PT Karya Dayun (KD), di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Riau, Kamis (5/1/2023) petang.
Warga pemilik kebun kelapa sawit bentrok dengan security sewaan PT Duta Swakarya Indah (PT DSI). Akibatnya sejumlah orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baku hantam berdarah dipicu pelaksanaan eksekusi lahan 1.300 ha oleh Pengadilan Negeri (PN) Siak di Dayun, Kabupaten Siak, Senin lalu 12 Desember 2022.
- Soal Importasi Gula PT SMIP, Kejagung Periksa Dua Pejabat Riau dan Kemendag
- Jambret HP, Dua Residivis di Pekanbaru Kembali Masuk Penjara
- Lima Wanita Diamankan Satpol PP Kuansing saat Razia Kafe
- BBPOM Pekanbaru Gerebek Gudang dan Sita Ribuan Kosmetik dan Obat Ilegal di Minas
- Mengaku Nabi dan Hendak Bubarkan Agama Islam, Pria di Sumut Ditetapkan Jadi Tersangka
Akibat bentrok berdarah itu, situasi di jalan lintas Dayun-Siak mencekam. Informasi di lapangan menyebutkan, empat orang dari pihak pemilik lahan mengalami luka berat. Ke empat orang ini telah dibawa dengan motor ke RSUD Tengku Rafian Siak untuk mendapatkan perawatan intensif akibat kena senjata tajam.
Dimana keributan berawal saat saat petugas pengamanan swakarsa atau sekuriti PT DSI mendatangi pos sekuriti lahan eks PT Karya Dayun untuk mengosongkan lahan dan akan melakukan pemanenan dengan dasar penetapan eksekusi oleh Pengadilan Negeri Siak. Namun ditolak dan dihadang oleh karyawan serta petugas pengamanan eks PT Karya Dayun dan oknum yang membawa nama salah satu ormas.
Kemudian Wakapolres Siak, Kompol Angga Wahyu Prihantoro, dengan personel Polres Siak mendatangi lokasi untuk mediasi kedua belah pihak di kantor Polres Siak. Sementara kedua belah pihak berkomitmen saling menahan diri.
Namun petugas pengamanan swakarsa PT DSI yang dipimpin C tetap masuk ke lahan karena diperintahkan oleh M selaku Manager PT DSI untuk melakukan pemanenan. Ketika itu terjadilah perdebatan antara kedua belah pihak yang berujung keributan.
Atas keributan tersebut, Polres Siak menetapkan empat orang tersangka. Mereka adalah YB (40), MM (37), YS (38) dijerat dengan Pasal 170 KUHP, tentang tindak pidana pengeroyokan. Seorang lagi adalah MS (48), dijerat dengan Pasal 351 tentang tindak pidana penganiayaan.
Dari hasil gelar perkara yang dilaksanakan Polres Siak, keempat tersangka memenuhi unsur melakukan pelanggaran pasal yang diterapkan.
Tiga tersangka YB, MM, dan YS, langsung dilakukan penahanan di rutan Polres Siak. Sementara tersangka MS masih dirawat di rumah sakit.
Kapolres Siak, AKBP Ronald Sumaja, menjelaskan bahwa Polres Siak telah menangani perkara ini dengan profesional dan sesuai prosedur.
“Hasil pemeriksaan beberapa orang yang terkait keributan dua hari lalu, hari ini kita tetapkan empat orang menjadi tersangka," ucap AKBP Ronald,Sabtu (7/1/2023).
AKBP Ronald mengingatkan agar tidak ada penggiringan berita tidak benar atau hoaks yang memprovokasi.
“Kejadian ini terjadi antara pekerja PT DSI dan eks pekerja PT Karya Dayun, tidak ada antara masyarakat mana dan masyarakat mana, jangan sampai ini digiring menjadi Isu SARA yang dapat memprovokasi," tegas AKBP Ronald.
Berita Lainnya
Nelayan Yang Hilang Saat Menjaring Ikan di Sungai Batang Ditemukan Meninggal
Tersinggung Dituduh Mencuri, Warga Inhil Saling Bacok Hingga Tewas
Hindari Tumpukan Pasir Pick-up Tabrak Grand Max di Perbatasan Tanjungpinang-Bintan
Gerhana Bulan Sebagian Besok Akan Terbit Langsung Gerhana
5 Nelayan Rohil Berhasil Diselamatkan Usai Terombang-ambing Dilautan
Pria di Concong Jatuh Dari Jembatan Penghubung Desa Panglima Raja
Akibat Rem Truk Blong Kecelakaan Beruntun Rusak Rumah Warga Padang Panjang
Tim DVI Berhasil Identifikasi 2 Jenajah Korban Kebakaran Depo Pertamina
Mobil Pajero Tabrak Dua Pesepeda di Jalan Sudirman, Satu Tewas di Tempat
Penemuan Mayat Pria Mengapung di Sungai Kampar Hebohkan Warga
Singgung Kinerja 4 Tahun Syamsuar-Edi, Ratusan Mahasiswa Unri Geruduk Kantor Gubernur Riau
Usai Kirim Ucapan Permintaan Maaf, Mahasiswi di Tanjungpinang Ditemukan Meninggal