PHR Sampaikan Permintaan Maaf Karena Dirut Tak Hadiri RDP DPRD Riau

Ilustri. Sumber (net)

INDOVIZKA.COM - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Direktur Utama PHR, Jaffee A Suardin, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRd Riau pekan lalu.

Dimana rapat tersebut rencananya akan membahas kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban berinisial DS (22) meninggal dunia saat bekerja sebagai floorman di PT Asrindo Citraseni Satria (ACS) di Minas, Kabupaten Siak.

Tidak hadirnya Direktur Utama PHR, Jaffee A Suardin disayangkan Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau, Karmila Sari, masih mempertanyakan tak hadirnya Dirut PHR dalam RDP yang telah dijadwalkan sebelumnya. Pasalnya RDP membahas tentang meninggalnya pekerja di PHR.

"Kalau konteks paling kuat kan soal meninggal dunia delapan orang. Sebaiknya ini bisa kita fokuskan dulu di sini. Kami paham kesibukan, semua kita sibuk. Tapi kadang perlu datang ke DPRD Riau bahwa apa yang perlu dibahas. Jangan sekadar melepas undangan itu saja. Silaturahmi itu penting," kata Karmila.

Sementara Corporate Secretary PHR, Rudi Ariffianto, mengaku pihaknya sangat menghargai DPRD Riau. Apalagi PHR juga beroperasi di Riau dan DPRD Riau sebagai perwakilan rakyat. Namun Direktur Utama PHR, Jaffee A Suardin, tidak bisa menghadiri undangan yang telah diberikan pihak Komisi V DPRD Riau, karena sedang berada di luar dengan agenda yang tidak kalah pentingnya.

"Dirut kami sedang ada di luar dan agendanya itu tak kalah pentingnya dengan pengembangan di WK Rokan ke depannya. Ini untuk bisa meningkatkan produksi, menjaga masyarakat lebih luas di Riau," katanya, Kamis (2/2/2023)

Rudi menjelaskan pihaknya menghadirkan EVP Upstream Business PHR WK Rokan, Edwil Suzandi, berperan sebagai Kepala Teknik yang sepenuhnya bertanggung jawab di WK Rokan. 

"Seluruh kontrak kerjasama itu yang menandatangani EVP. Sehingga beliau memang pimpinan tertinggi di WK Rokan," jelasnya. 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar