Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Siaga Darurat Karhutla, BPBD Riau Usulkan Bantuan 10 Unit Helikopter Water Bombing
INDOVIZKA.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sudah menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla sejak 13 Februari Hingga 30 November 2023 mendatang.
Setelah penetapan Status Siaga Darurat Karhutla, Pemprov Riau mulai menyiapkan surat permohonan bantuan helikopter water bombing dan patroli ke pemerintah pusat, yang akan disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penetapan status siaga darurat Karhutla Riau berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Riau Nomor: Kpts.191/II/2023.
Penetapan tersebut berdasarkan arahan Presiden dan Menko Polhukam, agar provinsi berpotensi Karhutla untuk segera menetapkan status siaga darurat Karhutla 2023.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M Edy Afrizal mengatakan, untuk pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Riau tahun 2023, pihaknya akan meminta dukungan operasi udara dari BNPB dan KLHK RI. Helikopter tersebut untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau 2023.
"Kita sedang menyiapkan administrasi permintaan dukungan bantuan helikopter dari pemerintah pusat untuk oeprasi udara pencegahan dan penanganan Karhutla Riau 2023," kata Edy Afrizal, Kamis (16/2/2023).
Edy Afrizal mengaku akan mengajukan bantuan helikopter sebanyak 10 unit, terdiri dari 4 unit helikopter patroli dan 6 unit helikopter water bombing.
"Usulan helikopter selain ke BNPB, juga kita usulan ke Kementerian LHK. Biasanya kalau dari LHK kita dibantu untuk helikopter patroli, sebab helikopter water bombing tidak akan bisa bergerak jika tidak ada helikopter patroli," ujarnya.
"Jadi semua ada keterkaitannya, begitu mulai bermunculan hotspot, maka Satgas Udara sudah mengerahkan helikopter patroli ke titik hotspot. Karena heli patroli ini untuk memastikan titik itu apa hanya hotspot (titik panas) atau firespot (titik api). Ketika firespot langsung mengirim informasi ke Satgas Udara untuk dianalisa, apakah titik apa itu perlu dilakukan water bombing atau bisa dipadamkan oleh personel Satgas Darat," tukasnya.
.png)

Berita Lainnya
Terjebak Dalam Tangki Pelampung, Dua ABK Kapal Tongkang Meninggal Dunia
Diduga Penyebab Kebakaran di SKB Tembilahan Karena Arus Pendek
Hari Ini 322 Tambahan Kasus Covid-19 di Riau
Pemprov Riau Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Ini Alasannya
Diduga Didesak Pacar Menikah, Pria di Inhil Nekat Gantung Diri
Ditabrak Minibus, Pria Paruh Baya di Pekanbaru Tewas Usai Terseret Belasan Meter
Kecelakaan Maut di Kuansing, Pengendara Ninja SS Tewas di Tempat
Belum Ditemukan, Gubri Doakan Korban Hilang Kapal Tenggelam di Selat Malaka
Ganggu Habitat Raja Hutan, Warga Pelalawan Diserang Harimau
Hendak Jual Narkoba, Seorang Pria di Tembilahan Hulu Ditangkap Polisi
Mengerikan, Nelayan Inhil Tewas Diterkam Buaya Usai Cari Siput di Sungai Teruk
Curah Hujan Tinggi, Ratusan Rumah di Empat Kecamatan Terendam