Tips Menjaga Kesehatan Lambung saat Puasa

Ilustrasi. (Net)

INDOVIZKA.COM - Di bulan puasa dimana tidak ada asupan makanan yang masuk, sering kali perut terasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas. Apakah Mama dan keluarga pernah mengalami kondisi tersebut?

Nah, Mama tidak perlu risau, berikut rangkumkan informasi mengenai tips menjaga kesehatan lambung saat puasa selama bulan Ramadan yang dijelaskan oleh dr. Kevin Mak saat ditemui pada acara Popmama Talk di TikTok Jum'at 7 April 2023.

1. Perhatikan pilihan jenis makanan yang dikonsumsi saat berbuka puasa
Bagi Mama, pecinta pedas sepertinya Mama harus stop dulu konsumsi makanan jenis ini, khususnya ketika berbuka puasa.

Hal ini karena makanan pedas dapat meningkatkan kadar asam lambung, biasanya akan terasa efeknya seperti kembung hingga nyeri ulu hati, 15-30 menit pasca konsumsi makanan jenis ini

"Sebenarnya, boleh. Tetapi dikasih jarak 1-2 jam setelah berbuka dengan pilihan makanan yang lain. Tidak boleh langsung konsumsi makanan pedas langsung saat berbuka dalam kondisi perut masih kosong. Jangan juga berlebihan atau overeating ketika berbuka puasa," Jelas dr.Kevin.

Selain itu, bagi Mama dan keluarga yang juga sering mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa, ada baiknya Mama perlahan mulai mengganti kebiasaan ini.

Alasannya gorengan adalah makanan yang tinggi garam, gula, dan khususnya minyak. Ketika dikonsumsi langsung saat berbuka puasa, hal ini juga dapat meningkatkan asam lambung di tubuh kita.

"Gorengan dan makanan pedas sebaiknya dikonsumsi pada jarak 30 menit- 1 jam setelah berbuka puasa, karena khususnya minyak ini sifatnya memicu peningkatan sehingga asam lambung bisa menjadi makin tinggi, kerongkongan panas, mulut mulai terasa asam atau ini adalah gejala seseorang yang mengalami gerd," dr. Kevin menjelaskan.

2. Sebaiknya berbuka puasa dengan minuman dingin atau hangat?
Sebenarnya konsumsi minuman jenis apapun dibebaskan saat berbuka puasa.

Namun, akan lebih optimal ketika Mama dan Papa beserta keluarga memulai dengan konsumsi minuman yang hangat atau suhu ruangan saat membatalkan puasa.

Hal ini karena, minum minuman yang sesuai dengan suhu tubuh kita, membuat tubuh akan menjadi lebih optimal untuk menyerap cairan, dibandingkan dengan konsumsi Es yang suhunya dibawah suhu tubuh normal atau minuman yang teralu panas.

3. Apa bedanya antara Maag dan Gerd dan bagaimana cara penanganannya?
Gartritis atau yang memiliki nama lain Maag adalah kondisi ketika seseorang merasakan nyeri di area lambung hingga nyeri pada area ulu hati

Sedangkan, gerd adalah kondisi ketika katup lambung mengalami kelonggaran, sehingga makanan yang harusnya turun justru naik kembali dan tertahan di kerongkongan. Kondisi ini biasanya menimbulkan masalah di kerongkongan yang terasa penuh, panas, serta mulut terasa, asam di pagi hari.

Antara gerd dan maag keduanya berkaitan tetapi merupakan 2 hal yang berbeda.

Cara penanganannya sebenarnya juga berbeda. Berikut tiga tips yang bisa dilakukan bagi para pengidap gerd dan maag:

Makan dengan porsi yang lebih kecil tetapi sering. Ini membantu menyebabkan kadar asam lambung lebih cepat menurun
Jangan langsung tidur setelah berbuka atau sahur, tunggu minimal 15-30 menit tujuannya agar makanan bisa turun ke lambung dan dicerna dengan baik. Kesalahan yang sering terjadi adalah aktivitas langsung rebahan segera setelah sahur, padahal hal ini akan dapat membuat makanan naik kembali dari lambung ke kerongkongan dan dapat berakibat perut terasa kembung saat bangun.


Jangan menguyah terlalu cepat. Jika mengunyah secara optimal, enzim-enzim pencernaan akan teraktivasi lebih cepat, sehingga tubuh kenyang sempurna, dan menghindari overeating atau makan berlebihan.


"Beberapa tips juga saat berbuka puasa. Awali berbuka dengan konsumsi air, kemudian 10-15 menit berikutnya lanjutkan dengan konsumsi gula simpleks, sumbernya bisa dari buah-buahan, seperti kurma, apel, dan lainnya. Gula simpleks ini cepat diserap dan cepat digunakan oleh tubuh. Alhasil ketika berbuka kita jadi ga makan berlebihan dan terkontrol," Kata dr. Kevin.

4. Bagaimana cara penanganan seseorang yang mengidap gerd dan maag saat puasa?

dr. Kevin juga menjelaskan cara untuk menangani gerd khususnya di bulan puasa, antara lain:

Jadwalkan minum obat. Waktu meminum obat yang paling optimal saat bulan puasa adalah 30 menit setelah berbuka puasa dan 30 menit setelah sahur. 
Jika tiba-tiba mengalami mual. Cobalah untuk tetap dalam posisi duduk tegak, kemudian coba berjalan-jalan sebentar selama 2-3 menit untuk membantu aliran darah lebih lancar ke dalam perut. Hal ini sangat membantu asam lambung untuk sedikit turun. Walaupun tidak seoptimal ketika menggunakan terapi obat, tetapi setidaknya bisa sedikit menurunkan asam lambung dan meringankan gejala. 

Coba juga untuk take a break penggunaan gadget selama 20-30 menit, karena paparan sinar blue light dari gadget juga membuat mata capek, ketika mata lelah ia akan mengirimkan sinyal ke otak dan meneruskannya ke bagian yang menimbulkan mual akibat peningkatan asam lambung.
Cobalah untuk memperbanyak konsumsi serat atau minuman probiotik seperti yoghurt atau Yakult, karena bakteri baik dalam minuman ini dapat membantu menguatkan sistem pencernaan, mencegah pula terjadinya peningkatan asam lambung yang tidak sewajarnya.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar