Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
5 Hal yang Harus Dilakukan saat Susah Tidur, Jangan Lihat Jam
INDOVIZKA.COM- Susah tidur sering kali terasa mengganggu. Rasanya serba salah melakukan apa pun saat susah tidur.
Pertanyaannya, apa sebenarnya yang harus dilakukan saat susah tidur?
Mendapatkan tidur yang berkualitas adalah salah satu bagian penting dalam upaya menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Tidur membantu tubuh meregenerasi sel-sel yang telah aktif sehari penuh.
Orang dewasa disarankan tidur selama 7-9 jam setiap malam. Durasi ini menjadi salah satu patokan tidur yang berkualitas.
Namun sayangnya, banyak orang di zaman kiwari yang justru sulit untuk tertidur. Akibatnya, durasi tidur pun jadi berkurang.
Yang harus dilakukan saat susah tidur
Untuk mengatasi kurangnya tidur yang berkualitas, Anda perlu melakukan beberapa hal yang tepat saat mengalami insomnia. Apa saja yang harus dilakukan saat susah tidur? Berikut di antaranya mengutip berbagai sumber.
1. Hindari layar gawai
Sering kali gawai dianggap menjadi solusi untuk mengatasi susah tidur. Padahal, alih-alih membantu tidur, paparan cahaya biru dari gawai justru dapat membuat Anda semakin sulit tertidur.
Mengutip Men's Health, spesialis tidur Kuljeet Gill mengatakan bahwa paparan cahaya biru dapat menekan produksi melatonin atau hormon yang mengatur siklus tidur-bangun.
"Hindari berpikir untuk menghabiskan waktu dengan meraih remote TV atau mengambil ponsel," ujar Gill.
2. Beranjak dari tempat tidur
Beberapa ahli mengatakan jika tak bisa tertidur setelah 20 menit berada di atas ranjang, maka Anda disarankan untuk beranjak dari tempat tidur.
"Lakukan sesuatu yang santai dan dalam cahaya redup seperti membaca, meditasi, atau pernapasan dalam," tambah Gill.
3. Jangan melihat jam
Biasanya, seseorang bakal punya kecenderungan untuk menengok jam saat susah tidur. Namun, kebiasaan ini justru perlu dihindari.
Ahli tidur lainnya Alcibiades J Rodriguez mengatakan, memperhatikan menit dan jam yang berlalu justru dapat meningkatkan kekhawatiran dan memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk tertidur.
Anda juga tak perlu bertanya-tanya tentang kapan bisa tertidur. Pertanyaan dan pikiran tersebut hanya akan menambah rasa stres.
4. Coba teknik relaksasi
Jika tubuh yang tegang membuat Anda tak bisa tidur, maka cobalah teknik relaksasi. Mengutip Health, Anda bisa mencoba teknik relaksasi otot progresif (PMR).
Pilih beberapa otot tubuh, misalnya kaki, lengan, dan bahu. Tegangkan bagian-bagian tubuh tersebut, lalu buatlah rileks secara bergantian. Lakukan satu per satu pada masing-masing bagian tubuh.
5. Lakukan pernapasan mendalam
Anda juga bisa melakukan teknik pernapasan mendalam sebagai salah satu mengatasi susah tidur.
Pola pernapasan 4-7-8 adalah yang paling direkomendasikan. Tarik napas dalam empat hitungan, tahan napas selama tujuh hitungan, dan keluarkan perlahan dalam delapan hitungan.
Atau, Anda juga bisa melakukan teknik pernapasan diafragma. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan dan kencangkan diafragma. Letakkan tangan di atas perut untuk merasakan diafragma yang bergerak.
Dengan demikian, Anda tak perlu lagi bertanya-tanya soal apa yang harus dilakukan saat susah tidur. Coba lakukan beberapa hal di atas.
Berita Lainnya
Puskesmas Tembilahan Hulu Bersama YAPHI Lakukan Inovasi Pesan Sehat
RSUD Puri Husada Tembilahan Pasang Alat PCR Swab Covid-19
Dinkes Inhil Laksanakan Sosialisasi Buku KIA
Targetkan Vaksinasi Capai 95%, Dinkes Riau : Jika Tidak Tercapai Kami Akan Lakukan Sweeping Door to Door
Dinkes Gelar Bimtek Akreditas Labotorium
INDEKS BISNIS27 6 November: Price List Bisnis27 Jeda Siang
Miliki Riwayat Perjalanan dari Abu Dhabi, Seorang Pria Asal Tembilahan Positif Covid-19
Pasien Tanpa Gejala di Riau Bakal Diisolasi di Satu Tempat
RSUD Arifin Achmad Siapkan 4 Ruang Isolasi Khusus untuk Pasien Corona
Kunjungi RSUD Arifin Achmad Riau, Direktur BPJS Kesehatan Cek Pelayanan Pasien
Dinkes Inhil Sebut Ada 8 Kelompok Yang Termasuk Dalam SPM HIV
Hindari PTM, Dinkes Inhil Rutin Lakukan Bulan Deteksi Dini