Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Kebiasaan Buruk yang Perlu Dihentikan karena Merusak Ginjal
JAKARTA (INDOVIZKA) - Kesehatan tergantung dari kebiasaan yang dilakukan sehari-hari, termasuk apa yang dimakan, dilakukan, dan masih banyak lagi. Tanpa disadari, ada beberapa perilaku yang justru dapat memperburuk organ tubuh, salah satunya ginjal.
Setiap hari ginjal menyaring sekitar 200 liter darah. Tidak hanya bertugas menyaring darah, ginjal juga memiliki fungsi lain, seperti menyaring dan membuang limbah, mengatur sel darah merah, mengendalikan keseimbangan air, mengatur tekanan darah dan kadar garam, hingga mengatur keseimbangan asam-basa tubuh. Jadi, bisa dibayangkan apa yang terjadi bila ginjal rusak.
Untuk menghindari kondisi ini, ada baiknya mengetahui beberapa kebiasaan sepele yang justru dapat memperburuk kondisi ginjal. Berikut kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut, melansir Kidney.org.
- 6 Manfaat Rebusan Daun Dibawah Ini Bisa Turunkan Gula Darah
- Dinkes Pekanbaru Anggarkan Layanan Kesehatan Doctor On Call
- Dinkes Inhil Gelar Pembekalan Kesehatan kepada 303 Calon Jama'ah Haji
- Dinkes Inhil Canangkan BIAN se-Kecamatan Tembilahan Hulu
- Menderita Jantung Bocor, Balita di Tembilahan Ini Butuh Bantuan
Terlalu sering minum obat pereda nyeri
Meskipun pereda nyeri yang dijual bebas dapat membantu meringankan rasa sakit dan nyeri, obat tersebut bisa membahayakan ginjal, terutama bila sudah memiliki penyakit ginjal. Agar kondisi ini tidak semakin parah, kurangi penggunaan obat pereda nyeri, seperti NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid) secara teratur dan jangan pernah melebihi dosis yang dianjurkan.
Menyalahgunakan salt shaker
Diet tinggi garam sodium yang dapat meningkatkan tekanan darah pada gilirannya bisa membahayakan ginjal. Daripada menggunakan garam, pilih bumbu dan rempah-rempah untuk makanan. Seiring waktu, Anda akan terbiasa menghindari penggunaan garam tambahan (natrium) pada makanan.
Makan-makanan olahan
Makanan olahan merupakan sumber natrium dan fosfor yang signifikan. Bila sudah terlanjur memiliki penyakit ginjal, Anda harus membatasi fosfor dalam makanan. Beberapa penelitian telah menunjukkan asupan fosfor yang tinggi dari makanan olahan pada orang tanpa penyakit ginjal mungkin berbahaya bagi ginjal dan tulang. Untuk membantu membangun kebiasaan makan yang sehat, cobalah mengadopsi diet DASH.
Kurang minum air putih
Tetap terhidrasi dengan baik dapat membantu ginjal menjalankan tugasnya untuk membersihkan natrium dan racun dari tubuh. Dengan minum banyak air, Anda bisa terhindar dari penyakit batu ginjal. Hanya saja, orang yang memiliki masalah ginjal atau gagal ginjal mungkin perlu membatasi asupan cairan tetapi untuk yang sehat, minum 1,5-2 liter air per hari adalah target yang sehat.
Kurang tidur
Sudah menjadi rahasia umum waktu tidur yang cukup dan berkualitas memiliki peran besar dalam kesehatan secara keseluruhan, termasuk ginjal. Ini karena fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur-bangun yang membantu mengkoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam.
Banyak makan daging
Faktanya, protein hewani menghasilkan asam dalam jumlah tinggi dalam darah, yang dapat berbahaya bagi ginjal dan menyebabkan asidosis, suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menghilangkan asam dengan cukup cepat. Memang, protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan tubuh. Namun ini harus dibarengi dengan makan buah-buahan dan sayuran yang seimbang.
Terlalu banyak makanan tinggi gula
Gula berkontribusi terhadap obesitas, yang dapat meningkatkan risiko terkena dua penyebab utama penyakit ginjal, tekanan darah tinggi dan diabetes. Selain pada makanan penutup, gula juga sering ditambahkan ke makanan dan minuman yang mungkin tidak manis. Bumbu, sereal sarapan, dan roti terigu misalnya, merupakan sumber gula olahan. Karena itu, Anda perlu menghindarinya dengan cara memperhatikan bahan saat membeli makanan kemasan untuk menghindari gula tambahan.
Merokok
Kita tahu merokok tidak baik untuk paru-paru dan jantung. Merokok juga tidak baik bagi ginjal. Faktanya, orang yang merokok lebih cenderung memiliki protein dalam urine, yang merupakan salah satu tanda kerusakan ginjal.
Banyak minum alkohol
Minum alkohol lebih dari empat gelas per hari telah terbukti mampu menggandakan risiko penyakit ginjal kronis. Selain itu, peminum berat yang juga merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah ginjal. Mereka lima kali lebih mungkin mengembangkan penyakit ginjal kronis dibandingkan yang tidak merokok atau minum alkohol secara berlebihan.
Duduk terlalu lama
Duduk dalam waktu yang lama telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit ginjal. Meskipun peneliti belum tahu sebabnya atau bagaimana waktu menetap atau aktivitas fisik berdampak langsung pada kesehatan ginjal, diketahui aktivitas fisik yang lebih besar dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan metabolisme glukosa, keduanya merupakan faktor penting dalam kesehatan ginjal.
.png)

Berita Lainnya
2 Pemilik Toko di Rohil Jadi Tersangka Penjualan Obat Tanpa Izin
5 Minuman Terburuk untuk Diminum Saat Perut Kosong di Pagi hari
Isu calon ketum selain Mega dinilai upaya memecah PDIP
12 Pasien Covid-19 di Riau Dinyatakan Sembuh, Termasuk Bayi 3 Bulan dari Bengkalis
8 Negara Afrika yang Warganya Dilarang Masuk RI Cegah Varian Omicron
Terjadi Peningkatan Kasus Stunting Dalam 2 Tahun Terakhir, Kelurahan Concong Tengah Jadi Fokus Intervensi Pemda
Omicron di RI, Menhub Perintahkan Operator Transportasi Pastikan Pengguna Taat Prokes
Mulai Sekarang Jangan Biarkan Anak Anda Duduk Bersila Membentuk Huruf 'W'. Dampaknya Sangat Buruk Bagi Anak
Dinkes Inhil Berikan Tips Atasi Nyeri Tubuh Pada Ibu Hamil
Hati-hati, Ini Risiko Main Ponsel Sebelum Tidur
Jalani New Normal, Ini 10 Vitamin C yang Bikin Tubuh Kuat Hadapi Corona
Mulai Maret 2023, Daftar Obat Pasien JKN BPJS Kesehatan Diperbaharui