Hingga Mei 2023 Tercatat 31 Kasus DBD di Inhil

Ilustrasi DBD.(net)

INDOVIZKA.COM - Tercatat sejak awal tahun hingga bulan mei 2023 sedikitnya sudah 31 masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir yang positif terkena kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 0 kasus yang meninggal. 

Data tersebut dingkapkan langsung oleh Kepala Dinkes Inhil,Rahmi Indrasuri SKM MKL saat membuka pertemuan tatalaksana Demam Berdarah Dengue (DBD) bagi petugas Puskesmas se-Kabupaten Inhil yang dilangsungkan di Aula Hotel Harmoni Tembilahan, Senin (10/07/2023).

"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau terdapat 2.370 kasus DBD dan yang meninggal 18 kasus tahun 2022, sedangkan dikabupaten Indragiri Hilir kasus DBD tahun 2021 terdata 63 kasus positif dan meninggal 0 kasus dan terdapat 86 kasus positif DBD dan 1 kasus meninggal tahun 2022. Sampai dengan bulan Mei 2023 tercatat 31 kasus positif dengan meninggal 0 kasus," ucap Kadinkes Inhil.

Ia mengatakan dalam mengatasi DBD di Kabupaten Inhil bisa dilakukan dengan pemutusan mata rantai penularan melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN DBD), Abatisasi, Penyuluhan, Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan Fogging dan 4M Plus.

"Pencegahan bisa dilakukan dengan 4M yaitu menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, memantau wadah penampungan air dan bak sampah," jelasnya.

"Adapun plus yang dimaksud yaitu menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah," sambungnya. 

Lebih lanjut dikatakan, Upaya penanggulangan tersebut memerlukan dukungan sumber daya manusia dan kerja sama lintas program dan lintas sektor, sampai saat ini pencatatan dan pelaporan DBD masih kurang optimal, salah satunya sering nya pergantian pengelola program di Puskesmas.

"Untuk itu kepada seluruh peserta pertemuan saya berharap agar kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan memberikan kontribusi yang sebesar - besarnya bagi upaya Pencegahan dan pengendalian penyakit DBD di Kabupaten Indragiri Hilir," pungkasnya.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar