Gandeng Kanwil Kemenag Riau, Kominfo Gelar Diskusi ”Chip In” di Ponpes Bidayatul Hidayah

Gandeng Kanwil Kemenag Riau, Kominfo Gelar Diskusi ”Chip In” di Ponpes Bidayatul Hidayah. (istimewa)

ROKAN HILIR, INDOVIZKA - Masyarakat kini lebih banyak menggunakan internet dalam berkomunikasi. Surat elektronik (e-mail) dan media jejaring sosial dianggap lebih efektif dan efisien untuk berinteraksi, bertransaksi, dan menyampaikan pesan. Lalu, bagaimana cara memanfaatkan internet secara positif, kreatif, dan aman?

Agar masyarakat pengguna mampu memanfaatkan internet secara optimal, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau akan menggelar diskusi literasi digital ”chip in” di Pondok Pesantren (Ponpes) Bidayatul Hidayah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Kamis (8/8/2024) malam, pukul 20.00 WIB.

Mengusung tema ”Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”, diskusi untuk segmen pendidikan yang akan menghadirkan Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong dan Pimpinan Ponpes Bidayatul Hidayah Buya H.M. Hasanuddin sebagai keynote speech itu, juga menghadirkan tiga narasumber.

Mereka adalah pegiat literasi digital Indonesia Moh. Rouf Azizi, Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Riau Wahyu Ari Sandy, Kepala Seksi Pondok Pesantren dan Ma’had Aly Kanwil Kemenag Riau Muhammad Fakhri, serta Deni Hamdani selaku moderator.

”Diskusi luring ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera0808. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama diskusi,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Rabu (7/8).

Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, teknologi internet dapat mengubah semua aktivitas menjadi lebih mudah dan cepat. Berkat internet, semua kalangan masyarakat dapat memperoleh segala informasi, mudah berkomunikasi, memperoleh hiburan, bahkan bertransaksi atau mencari
cuan di beberapa platform media digital seperti e-commerce dan media sosial.

”E-commerce merupakan salah satu wujud pemanfaatan internet secara positif dan kreatif. Melalui e-commerce masyarakat sangat dimudahkan dalam memenuhi kebutuhan hariannya,” jelas Kemkominfo dalam rilis.

Selain e-commerce, lanjut Kemkominfo, media sosial pun dapat menjadi sarana untuk mencari cuan. Kini, banyak media sosial yang dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat. ”Dengan banyaknya platform media sosial, diharapkan membuat masyarakat semakin kreatif dalam mencari peluang usaha ataupun bisnis,” imbuhnya.

Kemkominfo menambahkan, ruang digital kini juga mampu memunculkan profesi baru. Di antaranya: kreator konten, digital marketing, konsultan media sosial, programer bahkan pebisnis online.

”Kelebihan dari profesi di ruang digital adalah dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Hanya saja, setiap profesi harus lebih jeli dalam melihat peluang yang sedang berkembang di kehidupan sehari-hari. Sehingga, penghasilan para profesi digital pun dapat meningkat,” tutup Kemkominfo.

Untuk diketahui, diskusi luring yang akan dihadiri para santri MTs dan MA di Ponpes Bidayatul Hidayah Rokan Hilir, Riau, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar