Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Prevelensi Stunting di Pelangiran Tunjukkan Perkembangan Positif
INDOVIZKA.COM - Pemerintah Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, terus berupaya menanggulangi stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Stunting terjadi ketika anak tidak mendapatkan gizi yang cukup sejak dalam kandungan hingga masa awal setelah lahir.
Kondisi ini baru tampak setelah anak berusia dua tahun, menjadikan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai periode kritis yang memerlukan perhatian khusus.
Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di Kelurahan Pelangiran menunjukkan perkembangan positif. Jumlah kasus stunting meningkat dari 8 kasus pada tahun 2022 menjadi 10 kasus pada tahun 2023, namun berhasil turun menjadi 5 kasus pada tahun 2024. Meskipun ada penurunan, pemerintah mengingatkan bahwa upaya untuk mengatasi stunting harus lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Sejak tahun 2019, Pemkab Indragiri Hilir telah menetapkan 25 lokus desa untuk intervensi spesifik dalam upaya penanggulangan stunting, dan Kecamatan Pelangiran ditunjuk sebagai salah satu lokus tersebut. Pada tahun ini, terdapat 8 desa/kelurahan yang menjadi fokus, termasuk Terusan Beringin Jaya, Tegal Rejo Jaya, dan Simpang Kateman.
Pemerintah setempat telah melaksanakan berbagai program untuk memperbaiki gizi di 1.000 HPK, seperti sosialisasi ASI eksklusif, pendampingan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI), serta pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan terkait akses air bersih, sanitasi, dan perilaku hidup bersih di masyarakat.
Kelompok berisiko, seperti remaja putri dan ibu hamil, memerlukan perhatian khusus. Dinas Kesehatan dan Puskesmas telah melakukan monitoring dan analisis masalah yang ada, menekankan pentingnya perbaikan pola asuh balita dan pola konsumsi ibu hamil.
Pemerintah dan Puskesmas setempat mengharapkan dukungan lintas sektor untuk menangani dan mencegah bertambahnya angka stunting. Kerjasama dan partisipasi aktif dari pemerintah desa/kelurahan sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama dalam menurunkan angka stunting di daerah tersebut.
.png)

Berita Lainnya
Suspect Corona, Warga Asal Inhu Dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan
Pemko Pekanbaru Tingkatkan Kewaspadaan Flu Burung
Meriahkan Milad Inhil ke-57 , Dinkes Inhil Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Kepada Masyarakat
Dinkes Inhil Ikuti Rapat Program Penurunan Stunting Bersama Pj Ketua TP-PKK Inhil
Dinkes Inhil Minta Masyarakat Tekan Kasus Tuberkulosis
Sepanjang Januari 2020, 10 Warga Rohul Positif Terinfeksi DBD
Pasien Covid-19 Asal Rokan Hulu Sudah Sembuh dan Diperbolehkan Pulang
WHO Peringatkan Setengah Populasi Dunia Berisiko Terjangkit DBD
Kondisi Membaik, Pasien Terduga Corona Sudah Bisa Dikunjungi Keluarga
Cegah Virus Corona Masuk, Diskes Inhil Periksa Penumpang di Pelabuhan
Melalui Vid-Con, Dinkes Riau Apresiasi Upaya Pemkab Inhil dalam Penanganan Covid-19
5 Minuman Terburuk untuk Diminum Saat Perut Kosong di Pagi hari