Puskesmas Kotabaru Maksimalkan Upaya Penanganan Covid-19 di Keritang


INDOVIZKA.COM- Selain rumah sakit, Puskesmas sebagai tempat layanan pertama fasilitas kesehatan di tingkat kecamatan juga memiliki peran yang sangat penting dalam penanganan Covid-19. 

Peran Puskesmas dalam penanganan Covid-19 ini sangat diperlukan, terutama mengidentifikasi pada pasien yang terindikasi memiliki gejala virus yang mematikan ini. Puskesmas juga dituntut bekerja maksimal untuk melakukan pencegahan meskipun sebenarnya alokasi dana penanganan virus ini bisa dikatakan tidak ada.

Seperti halnya di Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Dengan berbagai upaya  penanganan Covid-19 yang dilakukan Puskesmas Kotabaru ini dinilai sudah berjalan baik. Meskipun dengan segala keterbatasan anggaran, Puskesmas Kotabaru tetap fokus pada tugas pokok penanganan ODP, PDP dan OTG Covid-19.

Tidak hanya itu, pihak Puskesmas Kotabaru juga secara intensif meskipun bukan Tupoksinya melakukan penyemprotan disenfektan di fasilitas umum dengan bekerja sama dengan lintas sektor, bahkan dengan partai politik seperti PKB, Golkar dan PPP. 

"Kami (Puskesmas, red) juga sudah melakukan pencegahan intensif pada pelaku perjalanan dari zona merah, bahkan Puskesmas Kotabaru termasuk faskes pertama yang mendeteksi adanya resiko tinggi penularan covid dari santri-santri Temboro," beber Kepala Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang, Ardianto, kepada awak media terkait upaya yang sudah dilakukan terhadap penanganan Covid-19 di Kecamatan Keritang, Selasa (30/6/2020).

Menurut Ardianto, berbagai upaya penanganan yang dilakukan Puskesmas Kotabaru antara lain, melakukan Rapid test kepada 8 santri Klaster Temboro pada April lalu dengan hasil 2 diantaranya dinyatakan reaktif dan kemudian dirujuk ke RSUD Puri Husada bagi satu pasien yang dinyatakan positif. 

Kemudian, tambahnya, Puskesmas Kotabaru juga melakukan tracking bekerja sama dengan lintas sektor untuk edukasi masyarakat serta pemantauan/screening di pelabuhan setiap warga yang datang dari zona merah seperti Batam.

Selain itu, di depan Puskesmas dilakukan screening kepada setiap pengunjung untuk menentukan risiko dan tak beresiko penularan, wajib  mengikuti protokol kesehatan dengan wajib cuci tangan dan pakai masker.

"Sampai saat ini, ada 3 orang positif covid yang didiagnosa, itu semua atas kerja keras petugas melakukan screening intensif di lapangan. Sampai hari ini telah dilakukan lebih dari 140 Rapid Test pada pelaku perjalanan zona merah, termasuk 28 siswa yang kembali sekolah ke luar daerah Riau," tambahnya.

Terkait soal tudingan Puskesmas memiliki anggaran penanganan Covid-19 yang besar, Ardianto sekali lagi menegaskan bahwa itu tidak benar.

"Puskesmas hanya mendapat bantuan dalam bentuk APD, vitamin dan masker. Itupun bantuan masker bedah yang hanya diperuntukkan untuk petugas saja. Kalau pun ada bantuan masker kain dari pihak donatur, itu pun sudah kami distribusikan ke pengunjung dan masyarakat," beber Adrianto.

 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar