Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Asian Agri dan Apical Optimis Capai Target Keberlanjutan 2030
PEKANBARU, INDOVIZKA - Asian Agri, salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia, bersama dengan Apical, pemimpin global pengolahan minyak nabati, optimis capai target keberlanjutan 2030. Komitmen ini sejalan dengan prinsip Pembangunan Berkelanjutan PBB (UNSDGs).
Hal itu disampaikan Prama Yudha Amdan, Head of Corporate Communications Asian Agri dan Apical, dalam acara halal bihalal sekaligus temu media, Kamis (10/4/2025) di Pekanbaru.
Acara itu digelar sebagai platform menyampaikan pembaruan terkini terkait komitmen keberlanjutan kedua perusahaan, yakni AsianAgri2030 dan Apical2030 yang diluncurkan 2022.
"Komitmen ini diterapkan melalui filosofi 5Cs RGE (Royal Golden Eagle) yaitu Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company," ujarnya.
Prama juga menekankan peran komoditas kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia. Selain sebagai penyumbang devisa negara, industri kelapa sawit juga berkontribusi besar dalam membuka lapangan kerja serta meningkatkan taraf hidup petani, terutama yang tergabung dalam program kemitraan dan plasma.
"Sebagai produsen dan pengolah CPO, Asian Agri dan Apical berkomitmen menjalankan kegiatan operasional berlandaskan prinsip keberlanjutan yang bertanggung jawab, dengan tujuan memastikan setiap produk memberikan manfaat nyata. Aplikasi CPO memiliki rentang yang luas mulai dari kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng hingga energi terbarukan. Dari dapur smpai avtur," jelasnya.
Pilar kemajuan untuk keberlanjutan Asian Agri mempertegas komitmen keberlanjutan melalui empat pilar utama: Kemitraan Petani, Pertumbuhan Inklusif, Iklim Positif, dan Produksi Bertanggung Jawab yang Berkelanjutan.
Dari pilar tersebut, pencapaian Pilar Kemitraan Petani dan Pertumbuhan Inklusif menunjukkan hasil yang baik, dengan berberapa target telah tercapai sesuai yang diharapkan dalam tiga tahun berjalan.
Ivan Novrizaldie, Head of Sustainability Asian Agri menyatakan, petani kelapa sawit memegang peran vital dalam mendukung keberlanjutan operasi perusahaan.
"Untuk itu, kami berupaya memastikan semua petani mitra memperoleh sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada tahun 2025,” jelas Ivan.
Ivan menambahkan, selama 2024, Asian Agri telah membantu 11 Koperasi Unit Desa (KUD) memperoleh sertifikasi ISPO. Sehingga hingga akhir 2024, Asian Agri telah mencapai 49 persen dari target pencapaian ISPO.
“Dengan semangat #BermitraLebihBaik, kami mendorong KUD untuk segera memulai proses sertifikasi, seiring dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan ISPO pada tahun 2025”, kata Ivan.
Pada Pilar Pertumbuhan Inklusif, Asian Agri 2030 telah menyentuh 34 persen target dalam bentuk pelatihan vokasi kepada lebih dari 1.700 orang. Mendukung pembentukan UMKM di 54 desa dari total 159 desa di sekitar daerah operasional yang terletak di Sumatra Utara, Riau dan Jambi.
Selain itu, melalui program bag-to-school, Asian Agri 2030 juga telah mendistribusikan lebih dari 1.300 paket pendidikan kepada murid-murid SD, SMP, SMA, dimana target adalah sebanyak 5.000 murid.
Ivan menyatakan bahwa Asian Agri terus menjalankan berbagai program dan inisiatif. Bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, untuk memastikan tercapainya target yang telah ditetapkan pada tahun 2030. Ia yakin dapat mencapai seluruh target tersebut dalam lima tahun ke depan.
Sementara untuk Apical, memasuki tahun ketiga, Apical 2030 menunjukkan perkembangan signifikan dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.
Dalam Pilar Kemajuan Inklusif, Apical mengimplementasikan program Sustainable Living Villages (SLV) atau Desa Berkelanjutan di 12 desa di Aceh Singkil, Aceh, dan 3 desa di Kutai Timur, Kalimantan Timur dari total 30 desa.
Program ini tidak hanya fokus pada pemberdayaan masyarakat, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan inklusi sosial, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan alternatif bagi para petani. Di antaranya adalah inisiatif budidaya madu Trigona di Aceh Singkil dan kakao di Kutai Timur.
Hendra Hosea, Sustainability Manager Apical, menjelaskan bahwa melalui SLV, Apical mendukung petani swadaya dalam menerapkan praktik berkebun berkelanjutan.
"Kami berkomitmen memberikan pelatihan agar petani memperoleh Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dan memanfaatkan fasilitas pengembangan yang disediakan pemerintah sebagai langkah awal menuju sertifikasi ISPO dan RSPO," ujar Hendra.
Apical menunjukkan kemajuan positif dalam upayanya mendukung 5.000 petani swadaya untuk meraih sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada tahun 2030.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Apical bersama Asian Agri dan KAO meluncurkan program SMILE (SMallholder Inclusion for better Livelihood & Empowerment) pada tahun 2020. Program tersebut fokus pada peningkatan produktivitas, pendapatan, dan pencapaian sertifikasi RSPO bagi petani. Hingga saat ini, SMILE melibatkan 3.489 petani swadaya, dengan 1.373 petani di antaranya berhasil memperoleh sertifikasi RSPO.
Menurut Hendra, implementasi Apical2030 berjalan sesuai target yang telah ditetapkan. Secara keseluruhan, 68 persen dari target program SMILE telah terealisasi.
Sedangkan pada Pilar Kemitraan Transformatif, yang bertujuan untuk mencapai 100% NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) melalui kolaborasi dengan para pemasok, Apical telah mencapai 93 persen.
Hendra menambahkan, pada Pilar Aksi Iklim yang memiliki sasaran pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 50 persen pada tahun 2030, Apical telah berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 21 persen. Untuk Pilar Inovasi Hijau, perusahaan terus memanfaatkan berbagai inovasi guna mendukung operasi yang lebih berkelanjutan.
“Saat ini, sekitar 87 persen target telah tercapai, dan 13 persen masih dalam proses,” ujar Hendra.
Dengan pencapaian yang sudah diraih, baik Asian Agri maupun Apical terus berkomitmen untuk mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan ramah lingkungan, serta mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan melalui berbagai inovasi dan kolaborasi strategis. (helmi)
.png)

Berita Lainnya
Jelang Ramadan Harga Ikan Bakal Naik, Ini Daftarnya
Harga Telur Makin Melambung di Pekanbaru
Ini Biang Kerok Harga Gula Mahal
Rupiah Hari Ini Diprediksi Bisa Menguat Capai Rp 15.500
Ditjen Pajak Pastikan Pengenaan PPN Tidak untuk Sembako di Pasar Tradisional
Beli Migor Curah Via Aplikasi PeduliLindungi dan NIK, Begini Respon DPRD Pekanbaru
Pekan Ini Harga TBS Sawit Turun Lagi
Gubri Bahas Upaya Dorong Harga TBS Saat Safari ke Inhu
Perjuangan Berbuah Manis, Apkasindo : Selamat Datang DBH Sawit
Harga TBS Sawit Plasma di Riau Turun Minggu ini
Utang Pemerintah Naik Rp7.861,68 Triliun per 28 Februari 2023
10 Cara Menghasilkan Uang dari Instagram Hampir Tanpa Modal