Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Hari ini, Harga Emas Antam Turun Jadi Rp993 Ribu per Gram
JAKARTA - Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam merosot ke posisi Rp993 ribu per gram pada Senin (11/4). Harga emas tercatat turun Rp1.000 dari Rp994 ribu per gram pada perdagangan sebelumnya.
Senada, harga pembelian kembali (buyback) turun Rp1.000 dari Rp899 ribu per gram menjadi Rp898 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp548 ribu, 2 gram Rp1,93 juta, 3 gram Rp2,87 juta, 5 gram Rp4,76 juta, 10 gram Rp9,46 juta, 25 gram Rp23,54 juta, dan 50 gram Rp47 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp93,93 juta, 250 gram Rp234,56 juta, 500 gram Rp468,92 juta, dan 1 kilogram Rp937,8 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX naik 0,45 persen menjadi US$1.950,5 per troy ons. Sedangkan harga emas di perdagangan spot turun 0,03 persen ke US$1.946,9 per troy ons pada pagi ini.
Pengamat Komoditas Ariston Tjendra memproyeksikan harga emas internasional naik hari ini. Penguatan ditopang oleh kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi dengan naiknya kembali harga-harga komoditi termasuk komoditas, energi, industri dan pangan.
Pemberian sanksi ekonomi terhadap Rusia juga menambah risiko inflasi karena Negeri Beruang Merah termasuk produsen besar beberapa komoditas termasuk minyak mentah, gas, logam, dan gandum. Ariston menyebut berkurangnya atau terhambatnya suplai komoditas dari Rusia, mendorong kenaikan harga.
Selain itu, pekan ini pasar akan memperhatikan rilis data inflasi dari beberapa negara ekonomi besar dunia seperti China, AS, Jerman dan Inggris. Hasil inflasi yang tinggi bisa mendorong kenaikan harga emas.
"Pelaku pasar biasa membeli emas untuk melindungi penurunan nilai aset dari inflasi," ujarnya dikutip dari CNNIndonesia.com.
Di sisi lain, kata Ariston, ekspektasi pengetatan moneter AS yang agresif bisa menahan kenaikan harga emas. Sebab, harga emas bisa tertekan dengan menguatnya dolar AS karena ekspektasi tersebut.
Hari ini, ia meramalkan harga emas internasional berada dalam rentang support US$1.925 per troy ons dan resistance US$1.970 per troy ons.(*)
.png)

Berita Lainnya
Hari ini Minyak Goreng Harga Rp11.500 Mulai Berlaku
Harga Sudah Turun, Ibu-Ibu Diminta Tak Borong dan Timbun Minyak Goreng
Bos BI Terus Waspadai Kenaikan Inflasi dan Tekanan ke Rupiah
Hari Ini Harga Emas Tembus Rp1,087 Juta per Gram, Ini Rinciannya
Jelang Nataru, Kapolres Inhil Sidak Ketersediaan Stok dan Harga Sembako
Digagas Putra Asli Inhil, WINjek Jasa Transportasi Online
BI Jamin Geopolitik Global Memanas Tak Pengaruhi Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani Beberkan Pentingnya Forum G20 untuk Perdagangan dan Investasi
23 Ribu UMKM Riau Terima Bantuan Pusat Sebesar Rp2,4 Juta
Pemprov Riau mengikuti Rakor terkait inflasi bersama Mendagri
Bulog Sudah Jual Minyak Goreng Rp14 Ribu Per liter
Harga Pinang Kering di Riau Naik Rp6.323/Kg