DPRD Riau Dukung Pengembangan Stadion Utama Riau Menjadi Kawasan Bisnis Terpadu

Muhtarom anggota komisi IV DPRD Provinsi Riau Fraksi PKB

PEKANBARU, INDOVIZKA.COM — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pengembangan Stadion Utama Riau menjadi kawasan bisnis terpadu yang mengintegrasikan fungsi olahraga, komersial, dan hiburan.

Dukungan ini muncul menyusul wacana Pemerintah Provinsi Riau untuk mengoptimalkan potensi lahan dan infrastruktur yang ada di sekitar Stadion Utama Riau, yang terletak di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru. Stadion berkapasitas 40.000 penonton itu sebelumnya dibangun untuk pelaksanaan PON XVIII tahun 2012, namun hingga kini belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Kini gedung stadion belum berfungsi optimal. Kami dari Fraksi PKB mendukung upaya Gubernur agar kawasan ini lebih produktif tanpa mengubah fungsi utamanya sebagai stadion," ujar Muhtarom anggota komisi IV DPRD Riau di Pekanbaru, Kamis (19/6/2025).

Dia menyebutkan bahwa konsep pemanfaatan stadion sebagai kawasan bisnis adalah langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah dan menggerakkan sektor ekonomi kreatif serta UMKM lokal.

“Kami di DPRD Riau sangat mendukung gagasan ini. Stadion Utama jangan hanya jadi monumen olahraga, tapi harus produktif dan menghasilkan. Kawasan ini bisa menjadi pusat ekonomi baru di Pekanbaru,” ujarnya lagi.

Muhtarom, menekankan pentingnya perencanaan matang agar rencana ini tidak menimbulkan persoalan baru, terutama dalam aspek tata ruang dan kelestarian lingkungan.

“Kita harus pastikan bahwa pengembangan ini tidak hanya untuk investor besar, tapi juga memberikan ruang bagi pelaku UMKM dan masyarakat sekitar agar merasakan dampaknya,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Wahid bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw, dan anggota Komisi V DPR RI, Syahrul Aidi Maazat, meninjau langsung kondisi Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru. Kunjungan ini menjadi langkah awal penyusunan rencana revitalisasi stadion agar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.  

"Stadion ini hanya dua kali dipakai untuk acara besar, yaitu saat Indonesia melawan Singapura dan PON XVIII. Selain itu, fasilitas ini kurang termanfaatkan," kata Wahid.  

Gubernur Riau Abdul Wahid bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw, dan anggota Komisi V DPR RI, Syahrul Aidi Maazat, meninjau langsung kondisi Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru

Pemprov Riau berencana mengubah wajah stadion menjadi kawasan yang lebih hidup dan produktif dengan menggandeng Kementerian PUPR dan DPR RI. "Kami ingin stadion tidak hanya untuk olahraga, tapi juga menjadi kawasan bisnis dan industri olahraga yang memberi nilai ekonomi," ujarnya.  

Lokasi stadion dinilai strategis, terutama dengan adanya pembangunan rumah sakit jantung dan otak di sekitarnya. "Kami akan fokus memfungsikan stadion terlebih dahulu, baru kemudian mengembangkan aspek bisnisnya," jelas Wahid.  

Roberth Rouw menyambut baik gagasan tersebut. Ia menilai, stadion yang sudah lama terbengkalai itu memang perlu diberdayakan kembali agar tidak menjadi beban, melainkan aset bagi masyarakat.

“Kami datang untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya ya bagaimana merubah stadion yang megah, namun terbengkalai ini agar dapat diberdayakan kembali,” katanya.

Ia sepakat bahwa pendekatan industri dan bisnis penting dalam pengelolaan infrastruktur olahraga. Sebab menurutnya, untuk memajukan dunia olahraga, memerlukan biaya yang besar.

“Kalau olahraga tidak masuk ke dunia bisnis, akan sulit berkembang karena butuh biaya besar. Dengan menjadikannya kawasan bisnis, masyarakat bisa berolahraga sekaligus rekreasi,” tutup Robert. (Fd)
 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar