Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Budaya Mengolah Wadai Banjar di Tembilahan Masih Marak
INDOVIZKA.COM - Budaya masyarakat suku Banjar yang tinggal di Tembilahan dan sekitarnya, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, belakangan ini masih saja marak dan terbukti masih banyak diperjualbelikan baik di pasar-pasar tradisional, gerai, dan di depan-depan rumah penduduk.
Di Tembilahan, masih banyak dijumpai ibu-ibu tua keturunan asal Banua (Kalsel) berjualan wadai atau kue-kuek khas Banjar, seperti di Pasar Kayu Jati, Pasar Pagi, atau pasar dekat Masjid Suhada.
Para acil atau ibu-ibu jualan kue ini mengaku jualan secara turun temurun kue khas Banjar seperti kue lempar yang disebut oleh penduduk setempat sebagai kue pulut panggang, wadai papare, wadai kikicak, pais pisang, untuk2, bingka, cucur, dan lainnya.
- Wisatawan ke Makam Tuan Guru Sapat Meningkat, Sehari 1500-2000 Pengunjung
- Brimaspala Unisi Daki dan Kibarkan Bendera di Gunung Merapi dan Singgalang
- Mau Masuk Istana Peraduan Sultan Siak? Begini Skemanya
- Destinasi Wisata Riau Tutup Gara-gara Covid-19, Kerugian Mencapai Rp7 Miliar
- Menuju New Normal, Pemkab Siak Benahi Tempat Wisata
Kue khas Banjar tersebut dijual seharga Rp1000,- per buah, dan ternyata paling banyak diminati oleh para pembeli, pembelinya bukan saja dari orang banjar, tetapi juga oleh suku lain, seperti suku Melayu, suku Bugis, atau suku Minang, bahkan orang-orang Cina pun suka membeli kue Banjar ini.
Ketika ditanya para penjual kue Banjar tersebut umumnya tak pernah tahu dimana banua Banjar yang sesungguhnya, karena mereka sejak lahir sampai menjadi nenek nenek, sudah di Tembilahan, dan mereka mengaku ada yang berasal dari keturunan Amuntai, Kelua, Barabai, Martapura, dan Rantau, tetapi mereka tak tahu keturunan keberapa berada di daerah perantauan tersebut.
Menurut mereka jualan kue-kue Banjar tersebut hampir setiap hari dilakukan, bahkan pada saat bulan puasa penjualan kian rame, apalagi menjelang lebaran, kue Banjar banyak diserbu warga Banjar yang sebagian besar penduduk kawasan Indragiri Hilir tersebut, karena dari 20 kecamatan yang ada di kawasan tersebut semuanya terdapat suku Banjar.
.png)

Berita Lainnya
Bupati Inhil Instruksikan OPD Terkait Bantu Tingkatkan Penjualan Produk Keripik N.I.O Kite-kite
55 Tahun Indragiri Hilir 'Menuju New Normal'
Diusia 36 Tahun Wanita ini Sudah Melahirkan 44 Anak Hanya dari Satu Suami
Ini Identitas Lelaki Yang Ada Di setiap Rumah Makan Minang
Imlek Dilarang 1968 - 1999, Gus Dur Ikut Rayakan Imlek Pertama pada 2000
Kongres V PAN Ricuh, 10 Kader Termasuk Ketua DPD Terluka
Bupati Inhil Instruksikan OPD Terkait Bantu Tingkatkan Penjualan Produk Keripik N.I.O Kite-kite
Sultan dari Riau Pernah Menyumbang Rp1 Triliun untuk Indonesia, tapi Bukan Prank
Harimau Liar Langsung Tunduk Melihat Sarwani, Ini Sosok Kakek Tua si Penakluk Raja Hutan
Lewat Haji, Diaspora Keturunan Banjar di Tembilahan Terhubung Dengan Tanah Leluhur
Unik, Nenek dari Inhil ini Bernama Indonesia
Kapolda Riau Mutasi Sejumlah Perwira, Termasuk Kasat Intelkam Polres Kuansing