Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
BUMN Produksi Ventilator, 70 Persen Bahan Baku Ada di Dalam Negeri
JAKARTA - Sejumlah perusahaan milik negera atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengejar produksi alat kesehatan yang dibutuhkan dalam penanganan pandemi Covid-19. Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan tengah bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan dibantu oleh PT Pindad untuk memproduksi ventilator atau alat bantu pernafasan.
Indofarma memperkirakan bisa memproduksi 50 persen dari kebutuhan sekitar 30 ribu unit hingga September 2020.
“Pekan depan kami mulai tanda tangan perjanjian kerja sama (dengan UI dan Pindad), kemudian produksi dilakukan oleh Indofarma. Permintaannya bisa mencapai 300 unit hingga akhir Mei nanti. Setidaknya 70 persen bahan baku sudah tersedia di dalam negeri,” ujar Arief, Ahad 26 April 2020.
- Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Telah Dibuka , Berikut Link, Syarat dan Cara Daftarnya
- Tindakan Memicu Konflik, Lagi-lagi PT. BPP Batu Ampar Lakukan Blasting Tidak Sesuai Kesepakatan
- Meisita Lomania: Terpilihnya Kesendirian di Pemilu 2024, Apakah Karena Banteng ada Banteng?
- Dugaan Kecurangan Pemilu di Penjara: Anggota DPR RI Gerindra Mencurigai Pergantian Kalapas
- Sepakat, Pemerintah Majukan Pilkada 2024 September
Untuk kebutuhan masker, Arief mengatakan perusahaan tengah memesan mesin dari Cina yang akan datang pada awal Mei nanti. Alat itu, kata dia, pada pertengahan Mei sudah bisa produksi masker medis dengan kapasitas setidaknya 250 ribu per hari. “Pekan ketiga Mei sudah bisa produksi dengan jumlah 7,5 hingga 8 juta lembar per bulan,” tutur Arief.
Sekretaris Perusahaan PT Pindad Herryawan Roosdyanto mengatakan juga akan memproduksi ventilator. Adapun produk yang diperkenalkan yaitu Ventilator Resutitator Manual (Pindad VRM), Ventilator Covent-20 kerjasama dengan Universitas Indonesia, Disinfectan Fog Cannon, Mobile Sterilization Chamber Covid-19. Serta produk anak perusahaan PT Pindad Enjiniring Indonesia (PT PEI) yakni cairan disinfektan dan perlengkapan APD meliputi baju APD, Helm face shield dan kacamata.
“Saat ini Pindad sedang mengajukan proses uji coba kelaikan alat ke Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK),” ujar Herryawan.
Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Muhammad Ridlo Akbar mengatakan juga akan memproduksi ventilator bersama Institute Teknologi Bandung (ITB). Menurut dia, saat ini status prototype yang diproduksi PTDI sudah lulus uji BPFK. PTDI menargetkan produksi hingga 500 unit alat bantu pernapasan tiap pekan. Perusahaan akan mengevaluasi kembali kemampuan produksi sesuai kebutuhan penanganan Covid-19.**
Berita Lainnya
Ratu Tisha Mundur dari PSSI
Heboh! Buaya Muncul di Sungai Batang Tuaka Desa Kuala Sebatu
Viral Murid Nikahi Bu Guru SMA, Perbedaan Usia Jadi Sorotan Warganet
Muhammad Adil Ternyata Gadai Kantor Bupati Sebesar 100 Miliar ke Bank Daerah
KPK : Bupati Meranti Pakai Uang Korupsi untuk Maju Pemilihan Gubernur Riau
Masker Langkah, Pengatur Lalu Lintas Ini Pakai Galon Bekas Buat APD
Viral, Kades Ini Jual SD Negeri Rp80 Juta
Banding Ditolak Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Ferdy Sambo Tetap Dihukum Mati
Nasabah BRI Mendadak Geger Lantaran Dapat Transferan Misterius Rp 600 Ribu
Ikan Cupang "Ngetren' di Inhil
Curi Singkong karena Kelaparan, Kakek Ini Malah Diberi Uang oleh Pemilik Kebun
Hakim Sebut Josua Dibunuh Karena PC Sakit Sakit