Nyaris Terkam Warga, Ular Piton 6 Meter Dijadikan Santapan Buaya

Ular piton 6 meter ditangkap warga Kampung Pahang, Kelurahan Daek, Lingga, Kepri, Sabtu (4/4/2020) siang. (Foto: IST/Suryakepri.com)

INDOVIZKA.COM – Ular piton sepanjang sekitar 6 meter nyaris menerkam warga. Ular itu pun akhirnya berhasil ditangkap warga dan dijadikan santapan buaya.

Dilansir suryakepri.com, Warga Kampung Pahang, Kelurahan Daek, Lingga, yang tengah mencari madu di hutan dikejutkan dengan seekor ular Piton sepanjang sekitar enam meter, Sabtu (4/4/2020) lalu.

Piton yang dikenal juga oleh warga Kampung Pahang sebagai ular sawah tersebut melawan saat ingin ditangkap warga. Bahkan, salah seorang warga nyaris diterkam ular tersebut.

Salah seorang warga Kampung Pahang, Fendi mengungkapkan bahwa warga yang ingin mencari lebah madu di hutan awalnya mendengar desisan ular Piton. Setelah diperiksa, ternyata ada ular disebuah lubang di tanah.

“Ada beberapa warga yang mencari madu lebah, dan langsung mengevakuasi ular tersebut,” ujar Fendi.

Setelah ditangkap, ular itu diukur warga dan diketahui panjang piton tersebut berukuran 6 meter dan sebesar paha orang dewasa. “Sudah bisa menelan kambing, karena ukurannya besar,” ujarnya.

Dijadikan Santapan Buaya

Masih seperti dilansir suryakepri.com, ular piton itu akhirnya dijadikan santapan buaya. Ular berukuran besar itu oleh warga dibawa pulang dan kemudian dijadikan makanan buaya di tempat penangkaran di Desa Panggak Laut, Lingga.

Fendi yang juga ikut dalam penangkapan ular piton itu, menjelaskan setelah penangkapan beramai-ramai itu, ular akhirnya mati.

Setelah itu oleh warga digotong beramai-ramai keluar dari hutan. Selanjutnya ular dipotong-potong untuk makanan buaya ganas di tempat penangkaran Panggak Laut.

Mengenai penangkaran buaya di tempat itu, Fendi mengaku ular sebesar itu bisa menjadi santapan yang pas. “Di penangkaran buaya di Desa Panggak Laut, Lingga itu besar-besar buayanya. Ada yang berukuran sampai 4 meter,” kata Fendi.

Fendi menceritakan, di hutan di Kampung Pahang memang masih banyak ular besar. Bahkan, setiap malam ada saja ternak warga yang hilang karena disantap ular-ular besar itu.

“Kebanyakan ayam hilang saat malam hari. Nanti kemudian (baru diketahui setelah) ditemukan oleh warga bulu ayam di semak-semak,” ujarnya.

Fendi menuturkan bahwa warga Kampung Pahang juga selalu berhati-hati jika masuk hutan. Dalam bepergian beraktivitas harus berombongan, dua atau tiga orang untuk masuk ke hutan.

“Tidak boleh sendiri-sendiri masuk hutan, karena masih banyak ular yang mungkin lebih besar dari yang 6 meter ini,” ungkap Fendi.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar