Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Malam Puncak Finalis Bujang Dara 2025, Gubri Wahid: Anak Muda Jangan Ragu Jadi Melayu
PEKANBARU, INDOVIZKA.COM - Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan menghidupkan budaya Melayu. Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutan pada malam puncak finalis Bujang Dara 2025 yang digelar di Jalan Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, Pekan Budaya Melayu Serumpun bukan hanya sebuah acara seremonial, melainkan rumah besar bagi seluruh rumpun Melayu yang ada di Nusantara dan mancanegara.
“Pekan Budaya Melayu Serumpun ini adalah rumah rumpun Melayu, rumah besar kita. Rumah tempat perbedaan kita bersanding, bukan bertanding. Kita semua bersaudara dalam darah yang sebahasa,” ujarnya.
Dijelaskan, nilai-nilai Melayu tidak boleh dipandang sebagai warisan masa lalu semata. Karena, budaya adalah jati diri yang harus terus hidup dan tumbuh dalam keseharian masyarakat, terutama generasi muda.
“Dalam adat dan rasa, dalam luka dan harapan yang sama. Malam ini kita menyatukan semangat bahwa Melayu akan tetap hidup, bukan karena dijaga oleh museum dan arsip, tetapi karena dijaga oleh anak-anak muda yang berani menjadi Melayu tanpa ragu,” jelasnya.
.jpg)
Gubri Abdul Wahid mengapresiasi semangat para finalis Bujang dan Dara Riau yang tampil percaya diri membawa identitas budaya. Namun, ia berharap penggunaan simbol budaya tidak berhenti hanya pada panggung kompetisi atau seremonial semata.
“Anak-anak muda Riau, hari ini kalian mungkin mengenakan tanjak dan baju kurung hanya untuk malam finalis Bujang Dara. Tapi saya ingin lebih dari itu, pakailah budaya ini setiap hari dalam hidupmu, dalam cara berbicara, dalam cara berpikir, dalam cara bertindak,” tuturnya.
Diterangkan, tantangan hari ini bukan hanya melahirkan generasi berprestasi tetapi generasi yang paham dan menjunjung tinggi marwah budaya. Generasi yang tidak tercerabut dari akar, namun tetap mampu menjangkau masa depan.
“Karena yang kita butuhkan bukan sekadar generasi pemenang lomba, tetapi generasi yang menjaga marwah. Melayu itu bukan soal masa lalu, ia adalah masa depan yang beradab,” terangnya.
Gubernur Abdul Wahid mengingatkan bahwa di tengah dunia yang kian kehilangan arah dan nilai, budaya Melayu justru bisa menjadi jawaban. Ia menambahkan, nilai-nilai Melayu seperti sopan santun, musyawarah, dan kearifan lokal adalah kekuatan moral yang tak lekang oleh zaman.
“Ketika dunia mulai kehilangan nilai, kita harus menjadi bangsa yang kembali menghidupkan nilai." pungkasnya. (Fd)
.png)

Berita Lainnya
Pansus Cecar Direksi Perumda RHJ Soal Deposito Rp35 Miliar di 5 Bank Berbeda
Masyarakat Tumpah Ruah Hadiri Kampanye Paslon FERMADANI di Gaung
Tanggapi Santai Tuduhan Kelmi Soal Politik Uang di PSU Rohul, PKB: Mereka Panik
Sedang Asyik Merekap, Bandar Togel Online Simpang Blok E Diciduk Polisi Inhu
10 Ribu Pencaker Ikut Job Fair Riau 2022, Wagub Harap Pengangguran Berkurang
M. Juber Terpilih sebagai Kades Sialang Panjang
Berat 906 Kg, Sapi Milik Peternak Inhu Jadi Hewan Kurban Bantuan Presiden
Kegiatan Masyarakat Pekanbaru di 11 Kelurahan Ini Bakal Dibatasi
Milad PJ Bupati Indragiri Hilir, H. Erisman Yahya: Merayakan Pengabdian untuk Masyarakat
Dukung Pro Justitia, Kantor Imigrasi Pekanbaru Serahkan Tersangka WNA Kasus Pelanggaran Tindak Pidana Keimigrasian Pada Kejaksaan
Ke Kantor Gubernur Tak Pakai Masker, Siap-siap Balik Kanan
Rapim DPP Hiptasi Putuskan 9 November 2022 Musda DPD Riau