Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Menkeu Dorong Bank Berikan Pinjaman Selama Pandemi
JAKARTA - Pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan bank untuk memberikan pinjaman. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, kepada peserta webinar “Indonesia Moving Forward” yang diselenggarakan oleh Media Group secara virtual Rabu, 13 Mei 2020.
“Kita sekarang sedang berbicara dengan OJK, BI, dan LPS, bagaimana caranya untuk me-revitalize bank untuk memberikan pinjaman tapi jika mereka (bank) masih khawatir pinjamannya akan macet, pemerintah bisa memberikan jaminan,” jelas Menkeu.
Menkeu melanjutkan, bahwa saat ini semua negara melakukan kalibrasi dan rekalibrasi dari kebijakan ekonominya. Ciri khas semua negara dalam menangani krisis COVID-19 ini adalah memperhatikan bidang kesehatan, memperluas jaring pengaman sosial, memberikan kelonggaran pada bidang perpajakan, dan relaksasi dari sisi peraturan perbankan.
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
Sedangkan dalam bidang moneter dilakukan injeksi likuiditas, penurunan suku bunga, atau keduanya. Kebijakan yang dikeluarkan didesain agar selalu akuntabel karena setelah krisis berlalu, Indonesia masih membutuhkan APBN yang sehat; BI yang kredibel, independen dan efektif dalam menjalankan kebijakan moneter; OJK yang dapat menjalankan pengawasan yang efektif kredibel; serta LPS yang bisa tetap menjamin.
Menkeu juga berpesan agar masyarakat tidak lupa dengan aset sosial luar biasa yang dimiliki Indonesia, yaitu ikatan kegotongroyongan. Gotong royong menunjukkan kemampuan kepedulian sosial satu sama lain. Gotong royong dari sisi ekonomi adalah menggunakan berbagai instrumen agar daya tahan dan daya untuk bertahan sepanjang mungkin sambil melihat peluang untuk melakukan pemulihan.
Seluruh masyarakat dapat berpartisipasi di dalam situasi ini dengan cara menjadi orang yang lebih positif dan tidak getir dan sinis.
“Bangsa yang lulus dari ujian ini menggambarkan quality dari perikemanusiaan mereka apakah mereka memiliki rasa perikemanusiaan adil dan beradab dan juga dari kesiapan policy dan pemerintahnya yang didukung oleh masyarakatnya secara baik,” pungkas Menkeu.
.png)

Berita Lainnya
5 Kerja Sama Pertahanan Usai Prabowo Bertemu Menteri Angkatan Bersenjata Prancis
Satgas Covid-19 Perketat Mobilitas Warga Selama Liburan Nataru
Polemik Menko Airlangga, DPR: Tidak Ada Kewajiban Pasien Publikasi Kena Covid-19
Kapolri Yakin Eks Pegawai KPK Bisa Dongkrak Indeks Persepsi Korupsi
Ini 9 Daerah yang Tetapkan Status PSBB Setelah Disetujui Menkes
Aturan Perjalanan Darat Baru: Pergi 250 Km Wajib PCR atau Antigen
Brigjen TNI Cekcok sama Bahar Smith Dimutasi Panglima Andika, Ini Jabatan Barunya
Menko Airlangga: Sinyal Positif Pemulihan Ekonomi Terlihat di Kuartal IV 2020
Tinjau Sirkuit Mandalika, Kapolri Ingin Pastikan Prokes jelang Pramusim MotoGP
Sempat Viral, Lubang Raksasa di Maros Bakal Jadi Lokasi Wisata
Mendagri Dorong Kepala Daerah Prioritaskan Program Pengendalian Covid-19
Makna Tahun Macan Air pada Imlek 2022, Tanda Kemakmuran dan Kesehatan