Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Syarat Lanjutkan Pendidikan di Pulau Jawa, Sekitar 100 Santri Riau Butuh SKM dan Tes Swab
PEKANBARU - Sekitar 100 santri asal Riau butuhkan surat keterangan medis (SKM) dan tes swab sebagai syarat untuk bisa kembali melanjutkan pendidikan di Pulau Jawa.
"Dua syarat tersebut dibutuhkan apalagi sejak 26 Mei 2020 Pemerintah DKI Jakarta melarang pendatang masuk ke wilayah Jakarta khususnya yang melalui Bandara di Jakarta kecuali dengan menunjukan SKM dan hasil tes swab mandiri sedangkan rapidtest tidak berlaku," kata Kasi Pondok Pesantren pada Kanwil Kemenag Riau Ustadz Fakhri dalam keterangannya di Pekanbaru, dikutip dari antarariau Kamis (4/6/2020).
Menurut dia, keluhan yang cukup merisaukan orang tua/wali santri, karena untuk dapat memiliki SKM dan melakukan tes swab mandiri memerlukan biaya yang cukup mahal dan untuk sekali tes swab mencapai Rp1,5 juta – Rp2 juta.
Jika santri tidak memiliki hasil tesswab mandiri tersebut maka santri tidak diperkenankan naik pesawat dan apabila tetap diberangkatkan maka akan dikarantina di hotel untuk dilakukan tesswab dan biaya sendiri termasuk biaya karantina.
Berdasarkan keluhan orang tua santri tersebut, katanya, maka Gubernur Riau memanggil Ketua Baznas, Karo Kesra Pemprov Riau, Kasi Pondok Pesantren Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau untuk membahas permasalahan tersebut.
Pada pertemuan tersebut Gubernur meminta Kementerian Agama untuk mendata berapa jumlah santri yang membutuhkan SKM tersebut, dan Baznas Riau diharapkan dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan santri untuk kembali melanjutkan proses pendidikannya di pondok pesantren di Pulau Jawa.
Untuk menindak lanjuti Instruksi Gubernur tersebut Kasi Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Riau membutuhkan data santri yang akan kembali ke pondok pesantren di Pulau Jawa untuk selanjutnya direkap dan diberikan SKM.
”Kita butuh data santri tersebut seperti nama, alamat, dan nama pondok pesantren di Pulau Jawa tempat melanjutkan pendidikan. Saat ini data yang terhimpun sementara sekitar 100 santri. Diperkirakan lebih dari 100 orang santri yang mondok di Jawa," katanya. (*)
.png)

Berita Lainnya
PRIME PARK Hotel & Convention Pekanbaru Terima Sertifikat CHSE dari Kemenparekraf
Jalan Tol Pekanbaru-Rengat Tunggu Persetujuan Kementerian PUPR
Anggota DPRD Pelalawan Terlibat Skandal Video Panas, SH: Saya Korban Jebakan
Anggota DPRD Ini Sebut Pengangguran di Riau Turun, Kesejahteraan Membaik
Walikota Sebut Manusia Silver Kreatif, Kadinsos Sebut Pemalas dan Masalah Sosial
Cantiknya Warna-warni Lampu dan Air Mancur di Alam Mayang Pekanbaru
Menunggu Tiga Bulan, Laboratorium Biomolekuler Pekanbaru sudah Dapat Rekomendasi Operasional
Inhil Terima Dokumen DIPA dan TKD Tahun Anggaran 2024
Alfa Scorpii Gelar Festival Anak Soleh II di Living World Pekanbaru
Diskominfo Pers Inhil Gelar Buka Puasa Bersama dan Berbagi Takjil
Lahan Gambut di Kuala Kampar Pelalawan Terbakar
Pj Bupati Inhil Gelar Rapat Bersama PLN Riau dan Kepri