WHO Serukan Pemimpin Negara Hentikan Lockdown untuk Mengatasi Covid-19


INDOVIZKA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan para pemimpin agar tidak mengandalkan penguncian (lockdown) Covid-19 untuk mengatasi pandemi yang telah menginfeksi lebih dari 37 juta orang secara global. Peringatan itu disampaikan setelah WHO sebelumnya meminta negara-negara untuk berhati-hati melakukan pembukaan kembali.

Dalam sebuah wawancara video yang dilaporkan majalah Inggris, The Spectator, Utusan WHO Dr. David Nabarro mengatakan bahwa tindakan pembatasan seperti lockdown hanya boleh diperlakukan sebagai upaya terakhir,

“Kami di Organisasi Kesehatan Dunia tidak menganjurkan penguncian sebagai cara utama pengendalian virus ini,” kata Nabarro.

“Satu-satunya saat kami yakin bahwa penguncian dapat dibenarkan adalah untuk memberi Anda waktu untuk mengatur ulang, menyusun kembali, menyeimbangkan kembali sumber daya Anda, melindungi petugas kesehatan Anda yang kelelahan, tetapi pada umumnya, kami lebih suka tidak melakukannya.”

Nabarro mengatakan bahwa ada kerugian signifikan yang disebabkan oleh pembatasan yang ketat, khususnya terhadap ekonomi global.

"Penguncian hanya memiliki satu konsekuensi yang tidak boleh Anda remehkan, dan itu membuat orang miskin menjadi semakin miskin," katanya sebagaimana dilansir New York Post.

Dia menambahkan bahwa penguncian telah berdampak parah pada negara-negara yang mengandalkan pariwisata.

“Lihat saja apa yang terjadi pada industri pariwisata di Karibia, misalnya, atau di Pasifik karena orang-orang tidak berlibur,” kata Nabarro kepada outlet tersebut.

“Lihat apa yang terjadi pada petani kecil di seluruh dunia. Lihat apa yang terjadi pada tingkat kemiskinan. Tampaknya kita mungkin memiliki dua kali lipat kemiskinan dunia pada tahun depan. Kami mungkin memiliki setidaknya dua kali lipat dari malnutrisi anak. "

Badan PBB sebelumnya memperingatkan negara-negara agar tidak mencabut penguncian terlalu cepat selama gelombang pertama virus.“Hal terakhir yang dibutuhkan negara mana pun adalah membuka sekolah dan bisnis, hanya untuk dipaksa menutupnya lagi karena kenaikan kembali (kasus virus corona),” kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus saat itu.

Tetapi Tedros telah mendesak negara-negara untuk mendukung langkah-langkah lain, termasuk pengujian luas dan pelacakan kontak, sehingga mereka dapat membuka kembali dengan aman dan menghindari penguncian di masa depan.

“Kita perlu mencapai situasi yang berkelanjutan di mana kita memiliki kendali yang memadai terhadap virus ini tanpa mematikan hidup kita sepenuhnya, atau beralih dari lockdown ke lockdown - yang memiliki dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat,” katanya.**

Sumber: Okezone






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar