Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Belajar dari Rumah, Kekayaan Bos Zoom Melonjak Rp67 T
INDOVIZKA.COM - Saat berbagai perusahaan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home) dan sekolah-sekolah menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), jumlah unduhan Zoom ikut meroket.
Berdasarkan data Apptopia hingga 23 Maret, Zoom sudah diunduh 2,13 juta kali secara global. Angka itu melonjak dari jumlah unduhan 56 ribu dalam sehari pada Januari lalu.
Total unduhan Zoom melonjak paling tinggi dibandingkan aplikasi konferensi video lain. Skype untuk iPhone diunduh lebih dari 500 ribu dalam sehari, Webex untuk iPhone mencatatkan angka unduhan harian 89 ribu.
Momen Kebangkitan Zoom
Dengan naiknya jumlah unduhan, harga saham Zoom Communication turut meroket dari di bawah US$70 menjadi US$150 pada Senin (30/3/2020). Pada akhirnya, nilai pasar Zoom menyentuh angka US$42 miliar, 8 kali lipat lebih besar dari kapitalisasi pasar British Airways.
Berkat saham yang meroket, Pendri dan CEO Zoom, Eric Yuan, berhasil jadi salah satu orang terkaya di dunia karena memegang 20% saham. Estimasi kenaikan kekayaan bersihnya melonjak lebih dari US$4 miliar (sektiar Rp67 triliun) sejak corona mewabah, menyentuh angka US$7,9 miliar. Jumlah kekayaannya kini melampaui milik investor legendaris George Soros si pencipta Star Wars.
Lantas, bagaimanakah kisah Yuan dalam mendirikan platform Zoom?
Ide Lahir Saat Yuan akan Menjalani LDR dengan Pacarnya
Yuan memiliki ide untuk menciptakan layanan konferensi video saat berada di kampusnya di China pada 1990-an. Pada waktu itu, ia akan menempuh perjalanan selama 10 jam untuk mengunjungi pacarnya--sekarang istrinya.
"Saya dulu membayangkan cara lain untuk bisa mengunjungi pacar saya tanpa bepergian," katanya.
Angan-angan itu kemudian menjadi dasar dibentuknya Zoom.
Yuan Pindah ke AS karena Bill Gates
Karena menyaksikan video pidato Gates soal transformasi digital dan potensi internet sabagai kekuatan gelombang masa depan, Yuan bertekad pindah ke AS dan berkarier di Lembah Silikon.
Awalnya, permohonan visa Yuan ditolak, tetapi ia tak langsung menyerah. Selama dua tahun, ia berulang kali mengajukan permohonan visa. Di percobaan ke-9, Yuan berhasil.
Meninggalkan Karier sebagai Insinyur Demi Zoom
Yuan mengawali karier di Webex, layanan konferensi video Cisco. Melansir The Guardian, ia menjalani karier di Webex selama lebih dari 10 tahun, tepatnya hingga 2011.
Pada Juni 2011, Yuan memutuskan membangun platform-nya sendiri, Zoom dengan mempromosikan 'kebahagiaan'. (*)
Berita Lainnya
Gawat! Jepang Warning Warga di RI, Ada Apa?
Iran Bakal Serang Israel Selama 4 Hari, Pesawat Sipil Diminta Menjauh hingga 14 Agustus
Kantor Dibom Israel, Aljazirah: Ini Upaya Bungkam Jurnalis
Pangeran Arab Saudi Meninggal Diduga Karena Covid-19
Sudah Makan 80 Orang, Buaya Raksasa Berumur 75 Tahun Ditangkap
Hari ini, 15 Tahun Tsunami Aceh
Ini 5 Negara di Dunia yang Sudah Bebas Masker dan Mulai Hidup Normal
Cerita Astronot NASA Saksikan Virus Corona di Bumi dari ISS
KBRI Riyadh Imbau WNI Sementara tak ke Makkah dan Madinah
Korban Tewas Serangan Militer Pakistan di Afghanistan Jadi 47 Orang
Belanda Janji Kembalikan Benda Pusaka Berlian 70 Karat Milik RI
600.000 Masker N95 dari China Dikembalikan Karena Cacat Produksi