Dua Ketua Partai Besar di Riau Kalah Pilkada, Pengamat: Konsolidasi Partai Lemah

Aidil Haris

PEKANBARU (INDOVIZKA) - Dua ketua partai besar di Riau kalah pada Pilkada serentak 2020 lalu. Mereka adalah Ketua Demokrat Riau Asri Auzar keok di Pilkada kabupaten Rokan Hilir, dan Plt Ketua PPP Riau tumbang di Pilkada kabupaten Kuantan Singingi.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris, melihat tumbangnya ketua partai tersebut karena beberapa faktor. Salah satunya adalah lemahnya konsolidasi partai ke bawah.

"Lemahnya konsolidasi di jajaran bawah. Sangat ironi ketika ketua partai yang menempati jabatan strategis seperti bupati dan DPRD tumbang. Ini artinya mereka gagal dalam konsep komunikasi pilitik dan manajemen jaringannya lemah," kata Aidil Haris.

Lebih lanjut Aidil mengatakan, manajerial keduanya dan modal sosialnya lemah. Mungkin mereka populer, tapi track record di tengah masyarakat belum tentu bagus. "Terlebih, Mursini sebagai bupati Kuansing, progres pembangunan juga kurang. Seharusnya sebagai politisi ia harus mampu," cakapnya lagi.

Aidil menambahkan, jaringan manajerial harusnya dikelola secara benar, sehingga paling tidak akan mendongkrak elektabilitas dan popularitas.

Disinggung mengenai bagaimana nasib kedepan kedua ketua partai tersebut, Aidil mengatakan bahwa keduanya harus mampu meyakinkan para jajaran partai dan mengevaluasi dirinya.

"Mereka harus mampu mengevaluasi partai dan dirinya. Sehingga bukan hanya jadi preseden buruk, tapi juga peluang baru kedepannya," cakapnya lagi.

dan ia melihat tak tertutup kemungkinan bisa diganti. Tapi itu terganti kebijakan dan aturan main di partai masing-masing.

"Bisa saja (terdepak), kalau muncul ketidakpercayaan pengurus dan jajaran, bisa saja. Tapi saya lihat tak akan sejauh itu hingga masa kepengurusan habis. Danb dalam pertarungan, kalah menang hal biasa," ulasnya.






Tulis Komentar