Survei: Kepuasan Publik ke Jokowi Terendah Sejak 2016

Presiden Jokowi. (Arsip Sekretariat Presiden)

(INDOVIZKA) - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyatakan tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo berada di angka 62,9 persen. Berada di tingkat terendah sejak 2016.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan tingkat kepuasan terhadap Jokowi turun lebih dari 5 persen selama setahun terakhir.

"Ini titik terendah tingkat kepuasan terhadap Pak Jokowi, bahkan sejak Juni 2016. Sekarang ini ya 62,9 persen," kata Burhan dalam jumpa pers daring, Senin (8/2).

Survei merekam penurunan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja demokrasi sebagai sistem pemerintahan menurun. Di saat yang sama, kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi juga menurun.

Pada survei itu, orang yang cukup puas dan sangat puas terhadap kinerja demokrasi berada di angka 53 persen. Angka itu menurun dari 68,3 persen di September 2020.

Di saat yang sama, kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi juga menurun. Hanya 62,9 persen responden yang menyatakan puas terhadap kinerja Jokowi.

Angka itu menurun dari September 2020 yang mencapai 68,3 persen. Indikator juga menyebut tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi saat ini paling rendah sejak 2016.

Pada Juni 2016, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi ada di angka 67,1 persen. Skor paling rendah terjadi pada Januari 2015, yaitu 40,7 persen.

Saat ini, ada 5,1 persen responden yang menyatakan sangat puas terhadap kinerja Jokowi. Lalu ada 57,8 persen responden lainnya yang mengatakan puas.

Sementara itu, ada 33 persen responden menyampaikan ketidakpuasan. Sebanyak 2,6 persen lainnya mengungkap sangat tidak puas dengan kinerja Jokowi.

Burhan menyampaikan Jokowi harus berhati-hati terhadap fenomena ini. Dia menilai kepuasan publik bisa saja terus menurun jika tidak ada tindak lanjut.

"Tren ini kalau tidak diantisipasi oleh Presiden, itu bisa alarm karena sebagian dari pendukung loyalnya sudah mulai bergeser," ujarnya.

Burhan menyebut kepuasan publik terhadap kinerja demokrasi berkaitan dengan kinerja para aktor politik di pemerintahan.

Kepuasan yang rendah tidak menunjukkan bahwa publik ingin mengganti sistem demokrasi. Sebab survei menunjukkan 71,9 persen responden menilai demokrasi sistem pemerintahan terbaik meski tak sempurna.

"Bukan berarti mereka mengidealkan sistem lain, tapi mereka kritis terhadap demokrasi bekerja. Ini buat kepala daerah, parpol, anggota DPR, ini penting," ucap Burhan.

Survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 1-3 Februari 2021. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi. Margin of error 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Diketahui, Presiden Joko Widodo menjabat sejak 2014 lalu. Kala itu dia didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pada Pilpres 2019, Dia kembali maju didampingi Ma'ruf Amin. Jokowi-Ma'ruf menang atas paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mulai November 2019 lalu, Jokowi-Ma'ruf memimpin Kabinet Indonesia Maju.






Tulis Komentar