Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Penjajah Sex di Pekanbaru Banyak Pakai MiChat dan Stay di Hotel, Tarif Mulai Rp 200 Ribu Bisa Nego
PEKANBARU (INDOVIZKA) - Seiring dengan perkembangan zaman yang juga diikuti dengan perkembangan teknologi, beberapa aplikasi media sosial turut bermunculan.
Namun belakangan ini, banyak dari aplikasi media sosial yang disalahgunakan oleh para penggunanya. Salah satunya adalah aplikasi MiChat, yang mana banyak dari pengguna aplikasi ini yang menggunakannya untuk kegiatan prostitusi. Bahkan para pengguna untuk tujuan itu ada juga di Kota Pekanbaru.
INDOVIZKA.com mencoba menelusuri kebenaran dari dugaan adanya para pengguna aplikasi MiChat yang kabarnya banyak digunakan untuk mencari dan menjajakan diri wanita dan juga pria hidung belang yang mencari kepuasan biologis, Senin (22/3/2021).
Beberapa wanita bisa dihubungi melalui fitur chating, ada juga yang tak perlu dihubungi. Melainkan banyak dari wanita-wanita ini yang langsung menawarkan dirinya.
Tarif yang ditawarkan juga cukup variatif, mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp1,5 juta untuk sekali kencan. Ada juga yang menawarkan diri dengan tarif Rp 1 juta hingga Rp 2 juta untuk permalam. Tarif itu ada juga yang bisa di-nego dan disetujui pemilik akun.
Hotel-hotel yang biasa digunakan juga mulai dari hotel kelas melati hingga hotel yang terkemuka di Kota Pekanbaru.
INDOVIZKA.com mencoba menghubungi pemilik akun yang bernama Sherli, wanita yang mengaku berusia 18 tahun ini menawarkan dirinya dengan tarif Rp.500 ribu untuk sekali kencan.
"Fullservis tarif Rp 500 ribu, nego say. Stay di Hotel Sukajadi" katanya.
Selain itu Thalia, pemilik akun ini mengaku stay di Hotel Sabrina yang berada di Jalan Tuanku Tambusai Panam Pekanbaru. Thalia sendiri juga menawarkan dirinya dengan tarif Rp 500 ribu untuk sekali kencan.
Sementara itu pemilik akun dengan nama Olaaa yang mengaku stay di Hotel Sabrina Panam mematok tarif Rp 300 ribu untuk sekali kencan. Dan pemilik akun Manda yang stay di Hotel Sabrina City juga memasang tarif Rp 250 ribu untuk sekali kencan.
Menanggapi masih banyaknya hotel-hotel yang membiarkan adanya praktek prostitusi ini Ketua DPRD Pekanbaru, Hamdani mengaku bahwa DPRD sendiri sudah sangat banyak menerima laporan dari masyarakat.
DPRD sendiri melalui Komisi I pada hari Sabtu (20/3/2021) lalu juga sudah melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Hotel Sabrina City, disana terdapat beberapa pasangan yang bukan suami istri terjaring saat tengah berduaan didalam kamar hotel.
"Iya, laporan warga memang banyak. Harus ditindak tegas hotel yg memfasilitasi dan membiarkan praktek tersebut di tempat usahanya," cakapnya, Senin (22/3/2021).
Lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan bahwa pembiaran praktik prostitusi ini sudah mencoreng wajah Kota Pekanbaru yang berjuluk kota Smart City Madani.
"Ini mencederai kota Smart City Madani, itulah PR kita dan mau kita berantas. Bagi hotel yang memfasilitasi akan kita minta cabut izinnya. Masyarakat sudah sangat resah," pungkasnya.
.png)

Berita Lainnya
Anggaran Pembangunan Tugu Roda Terbang Capai Rp6 Miliar
Zona Merah, Rumah Ibadah di Dua RW di Pekanbaru Ditutup
100 Hari Kerja Gubernur Riau, Ditengah Keterbatasan Anggaran 7 ruas Jalan Selesai di Perbaiki
Wakil Bupati Bengkalis Dengarkan Laporan Pansus IV Ranperda Perubahan Tatib DPRD
Pemprov dan DPRD Riau Fokus Tuntas Enam Ranperda 2024
30.516 Vaksin Covid-19 di Riau Bakal Kedaluwarsa
Hadiri Halal bi Halal IKKS Inhil, Bupati Inhil HM Wardan: Warga Kuansing Berkontribusi Besar Majukan SDM Inhil
Rangkaian HPN Tingkat Provinsi Riau, Jurnalis Inhil dan Bea Cukai Gelar Laga Persahabatan
HAUL ke-26 Ponpes Miftahul Mu'arrif, Staf Ahli Paparkan Keinginan Gubri Cetak Penghafal Qur'an
Coffee Morning Bersama Media, Bupati Bengkalis Ajak Awak Media Sukseskan Pilkada 2024
APRIL-APR Kembali Gelar Anugerah Jurnalistik 2022
Kisah Menegangkan Ibu di Pelalawan Melahirkan Dalam Mobil