Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Kekurangan Tenaga Kerja, Australia Tawarkan Bonus dan Gaji Gila-gilaan
JAKARTA (INDOVIZKA) - Australia kekurangan tenaga kerja akibat penutupan perbatasan untuk mengendalikan penyebaran virus Corona. Perusahaan pun menawarkan bonus masuk untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir untuk pegawai yang berhasil direkrut. Biayanya hampir dua kali lipat dari perekrutan.
Perusahaan juga meninjau kenaikan gaji dua kali setahun. Gaji pokok pun dinaikkan hingga 15 persen untuk mempertahankan pegawai.
"Saya memiliki bonus sign on di 2007 dan kini sangat mirip situasinya. Pasar ini membutuhkan lebih banyak kandidat," kata Belinda Fisher, perekrut industri hukum yang telah menaikkan gaji dari 18 persen hingga 30 persen untuk profesi pengacara.
- Meskipun Dihadang Israel, 80.000 Jemaah Palestina Tetap Salat Jumat di Masjid Al-Aqsa
- Aleix Espargaro Juarai MotoGP Inggris 2023
- WHO Peringatkan Setengah Populasi Dunia Berisiko Terjangkit DBD
- Declan Rice Resmi Bergabung Dengan Arsenal.
- Akan Meninggal Livepool, ini 6 Kandidat Calon Pengganti Jordan Henderson
Pemberian bonus masuk dan kenaikan gaji dilakukan di tengah keputusasaan pengusaha Australia karena permintaan yang naik tajam. Profesi yang dibutuhkan saat ini mulai dari data analisis hingga perhotelan, yang langka sejak dua tahun terakhir sejak ditutupnya perbatasan.
Permintaan akan pekerja teknologi yang terampil misalnya, telah melonjak saat pandemi Corona mengguncang dunia. Pandemi membuat bisnis online melesat. Sementara pekerja teknologi sulit didapat di Australia dengan pihak imigrasi yang mengunci perbatasan.
Iklan lowongan kerja naik 54 persen dibandingkan sebelum pandemi, namun jumlah pelamar tak naik signifikan, menurut situs web pekerjaan SEEK. Profesi yang dibutuhkan antara lain manajemen data, intelijen bisnis, keamanan siber dengan kenaikan gaji hingga 20 persen.
Wild Tech, operator perangkat lunak bisnis berbasis cloud di Sydney, menawarkan bonus sebesar AUD$ 10.000 atau setara Rp 103 juta untuk karyawan yang baru direkrut. "Selama 25 tahun bekerja di bidang teknologi, belum pernah saya memberikan bonus seperti ini," ujar Direktur Wild Tech, Grant Wild
Berita Lainnya
Pangeran Arab Saudi Meninggal Diduga Karena Covid-19
Ilmuwan Tangkap Sinyal Misterius Luar Angkasa yang Bombadir Bumi Tiap 157 Hari
Belanda Janji Kembalikan Benda Pusaka Berlian 70 Karat Milik RI
Total Kasus Corona Lampaui 236 Ribu, India Geser Italia
Kenapa Israel Menyerang Palestina, Ini Sejarah dan Awal Mulanya
Rusuh Unjuk Rasa UU Anti-Muslim India, Ratusan Orang Ditahan
Jenderal Top Iran Tewas dalam Serangan AS "atas Arahan Presiden"
Negara Ini Sahkan Undang-undang Anti-Pemerkosaan dengan Hukuman Kebiri
Kematian Akibat Covid-19 di Rusia Naik, Aturan Diperketat
Corona di Seluruh Dunia Tembus 10 Juta Kasus
Rusia-Ukraina Perang, Ini Dampaknya bagi Indonesia
HOROR! Pasien Virus Corona Ludahi Perawat Agar Virusnya Menular: Kalian Semua Akan Mati Bersamaku