Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Makan Mie Pakai Nasi Dapat Membahayakan Kesehatan, Berikut Penjelasan Ahli
Indovizka.com, - Bila selama ini suka makan mi dicampur nasi, sebaiknya menghentikan kebiasaan tersebut. Sebab, makan mi dicampur nasi bisa membahayakan kesehatan tubuh.
Ahli gizi dr Tan Shot Yen mengingatkan, makan mi dicampur nasi sebaiknya dihindari. Dijelaskannya, mi adalah produk ultra porses yang berisiko menggantikan pangan utuh dengan karbohidrat yang lebih baik. Sehingga jika mi dicampur dengan nasi maka akan menjadi dobel karbohidrat.
"Keduanya kan sumber karbohidrat ya, bahkan mi terbuat dari tepung rafinasi terigu yang glikemik indeksinya tinggi, mudah membuat lonjakan gula darah," ujar dr Tan kepada Kompas.com, Jumat (6/1/2023).
Dituturkan Tan, karbohidrat rafinasi bukanlah pangan utuh di mana konsumsinya bisa membuat lonjakan gula darah sehingga berpotensi meningkatkan risiko diabetes.
Karbohidrat rafinasi menurutnya berbeda dengan beras pecah kulit, beras merah, beras coklat atau beras hitam di mana kulit arinya masih utuh sehingga lamban dicerna menjadi gula.
Terkait informasi yang menyebutkan mi bisa menyebabkan risiko penyakit jantung, Tan mengatakan seluruh karbohidrat rafinasi berisiko menyebabkan penyakit jantung serta pembuliuh darah.
"Jadi bukan gara-gara makan mi saja (penyebab gangguan pembuluh arah dan jantung), tapi keseluruhan gaya hidup," katanya lagi.
Terpisah, ahli gizi dari UGM Harry Freitlag Luglio Muhammad menambahkan, setiap kali makan perlu diperhatian perihal keberadaan sayur dan lauk. Lauk imbuhnya tak harus daging, namun juga bisa telur, tahu, atau tempe.
Menurutnya, mencampur nasi dengan mi akan menyebabkan konsumsi gizi yang tidak seimbang.
"Nasi sumber karbohidrat dan mi sumber karbohidrat. Jadi kurang zat gizi lain seperti protein lemak baik, vitamin, dan mineral," ujarnya, Jumat (6/1/2023).
Terkait apakah konsumsi mi bisa menyebabkan gangguan pembuluh darah dan jantung, dirinya menilai tidak semua mi berbahaya.
"Yang bahaya adalah sering mengonsumsi mi instan yang berkadar garam tinggi," terangnya.
Sambung Harry, jika mi dibuat sendiri umumnya tidak akan banyak natriumnya.
"Jadi yang buat masalah penyakit jantung dan pembuluh darah bukan karena 'mi' nya tapi karena garam yang ada pada mi instan," kata dia.
Oleh karena itu, ia menyarankan memilih mi yang rendah garam untuk dikonsumsi.
"Sekarang sudah banyak pilihannya. Di label kemasan biasanya ada panduan berdasarkan nilai natrium pada mi instan," pungkasnya.
Berita Lainnya
Kasus Stunting di Kecamatan Tembilahan Butuh Penanganan Holistik
Kenali 6 Faktor Risiko dan 4 Tanda dari Kanker Ovarium
Dinkes Inhil : Stunting Bisa Jadi Ancaman Serius Bagi Masa Depan Anak
Tips Menjaga Kesehatan Lambung saat Puasa
Dinkes Inhil Adakan Penyuluhan Keamanan Pangan Bagi IRTP
Nunggak Iuran BPJS Kesehatan Terancam Denda Hingga Rp30 Juta
Rajin Santap 5 Minuman dan Makanan Ini, Kalori Terbakar Lebih Cepat
Kemenkes Tegaskan Varian Omicron Belum Masuk Indonesia
Tanggapi Kasus PMK di Inhil, Ini Kata Kadis PTPHP
Kadinkes Inhil Ajak Masyarakat Kenali Gejala ISPA Beserta Pencegahannya
Cegah Dini Penyakit Polio di Kampar, Hambali Ingin Berikan Pelayanan Terbaik Bagi Masyarakat
Amankah untuk Pekerja Kantoran Olahraga di Malam Hari? Ini Penjelasannya...