Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Ini Nyamuk Sering Terbang di Dekat Telinga Manusia
![](https://indovizka.com/assets/berita/original/62117317831-caead280-15d2-4860-9f3f-7032b30b2da1.jpeg)
INDOVIZKA.COM - Nyamuk terkenal karena seringkali menggigit dan menghisap darah manusia. Dia juga dianggap sebagai penyebar penyakit seperti malaria dan demam berdarah.
Bekas gigitan nyamuk biasanya menimbulkan bentolan di kulit yang terkadang disertai rasa gatal. Sebelum menggigit, biasanya hewan mungil ini mendekati target dan berdengung di dekat telinga manusia.
Dengungan nyamuk di sekitar telinga ini cukup menjengkelkan dan mengganggu aktivitas manusia. Lantas apa yang menyebabkan nyamuk sering terbang di dekat telinga?
Dikutip dari ScienceABC, bunyi dengungan nyamuk ini dihasilkan dari gerakan kepakan sayap nyamuk karena kecenderungannya alaminya. Baik nyamuk jantan dan betina, keduanya tetap terbang dan berdengung saat ingin berpindah tempat.
Perbedaannya, nyamuk betina lebih membutuhkan darah manusia untuk dapat menghasilkan telur. Tercatat, dari 3.000 spesies nyamuk yang telah ditemukan, tidak ada satu pun nyamuk jantan yang menghisap darah manusia.
Ada beberapa alasan mengapa nyamuk senang mengganggu telinga manusia. Salah satu penyebabnya karena tubuh yang berkeringat sehingga lebih banyak mengeluarkan panas dan karbon dioksida.
Hal ini selaras dengan penjelasan Profesor Entomologi University of Arizona Michael Riehle yang mengatakan bahwa nyamuk mengincar suhu panas tubuh dan karbon dioksida yang keluar di sekitar kepala manusia.
Nyamuk akan menggunakan sensor rasa di kakinya untuk menentukan apakah manusia atau hewan lain yang menjadi targetnya cukup sebagai sumber makanan.
"Karbon dioksida merangsang nyamuk betina untuk mulai mencari inang, terbang bolak-balik untuk mengikuti gradien konsentrasi kembali ke sumbernya," kata Riehle seperti dikutip dari Live Science.
Dia juga mengatakan bahwa alasan lain mengapa nyamuk suka mendekat karena bau dari manusia itu sendiri. Kulit manusia punya aroma unik yang akan lebih menarik dari beberapa nyamuk.
Saat terbang di sekitar telinga, nyamuk mengepakkan sayapnya sekitar 500 kali per detik dengan frekuensi 450 sampai 500 Hz. Suara ini cukup mengganggu bagi manusia. Meskipun mereka mondar-mandir di sekitar telinga, nyamuk sama sekali tidak tertarik dengan kepala.
Riehle menyebut bahwa mereka cenderung mengincar kaki manusia karena adanya bakteri yang mengeluarkan aroma kesukaan nyamuk.
Berita Lainnya
Covid-19 Bisa Ditularkan Melalui ASI? Ini Faktanya dari WHO
84 Juta Lebih Penduduk Indonesia Sudah Dapat Vaksinasi Dosis Lengkap
Pekanbaru Tertinggi, Berikut Sebaran 36 Kasus Covid-19 di Riau
Target Crash Program Polio di Kota Pekanbaru Masih Dibawah Target
Plt Dinkes Himbau Pejabat di Inhil Berikan Contoh Baik dengan Melakukan Vaksin
Turun Drastis, Pasien Positif Covid-19 di Riau Tambah 1 Kasus
Kadinkes Provinsi Riau Surati Suluruh Fasyankes di Jalur Mudik Buka 24 Jam
Jangan Panik, Begini Cara Mengatasi Omicron di Rumah
600 Orang Pasien Corona Riau Sembuh Hari Ini
Tak Menunjukkan Gejala, 5 Positif ODP di Inhil Jalani Isolasi Mandiri
Masyarakat Diimbau Segera Vaksinasi Booster Setelah Terdaftar di PeduliLindungi
Stok Tinggal Sedikit, Pemprov Riau Segera Kirim Vaksin ke Kabupaten