Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Ini Nyamuk Sering Terbang di Dekat Telinga Manusia
INDOVIZKA.COM - Nyamuk terkenal karena seringkali menggigit dan menghisap darah manusia. Dia juga dianggap sebagai penyebar penyakit seperti malaria dan demam berdarah.
Bekas gigitan nyamuk biasanya menimbulkan bentolan di kulit yang terkadang disertai rasa gatal. Sebelum menggigit, biasanya hewan mungil ini mendekati target dan berdengung di dekat telinga manusia.
Dengungan nyamuk di sekitar telinga ini cukup menjengkelkan dan mengganggu aktivitas manusia. Lantas apa yang menyebabkan nyamuk sering terbang di dekat telinga?
Dikutip dari ScienceABC, bunyi dengungan nyamuk ini dihasilkan dari gerakan kepakan sayap nyamuk karena kecenderungannya alaminya. Baik nyamuk jantan dan betina, keduanya tetap terbang dan berdengung saat ingin berpindah tempat.
Perbedaannya, nyamuk betina lebih membutuhkan darah manusia untuk dapat menghasilkan telur. Tercatat, dari 3.000 spesies nyamuk yang telah ditemukan, tidak ada satu pun nyamuk jantan yang menghisap darah manusia.
Ada beberapa alasan mengapa nyamuk senang mengganggu telinga manusia. Salah satu penyebabnya karena tubuh yang berkeringat sehingga lebih banyak mengeluarkan panas dan karbon dioksida.
Hal ini selaras dengan penjelasan Profesor Entomologi University of Arizona Michael Riehle yang mengatakan bahwa nyamuk mengincar suhu panas tubuh dan karbon dioksida yang keluar di sekitar kepala manusia.
Nyamuk akan menggunakan sensor rasa di kakinya untuk menentukan apakah manusia atau hewan lain yang menjadi targetnya cukup sebagai sumber makanan.
"Karbon dioksida merangsang nyamuk betina untuk mulai mencari inang, terbang bolak-balik untuk mengikuti gradien konsentrasi kembali ke sumbernya," kata Riehle seperti dikutip dari Live Science.
Dia juga mengatakan bahwa alasan lain mengapa nyamuk suka mendekat karena bau dari manusia itu sendiri. Kulit manusia punya aroma unik yang akan lebih menarik dari beberapa nyamuk.
Saat terbang di sekitar telinga, nyamuk mengepakkan sayapnya sekitar 500 kali per detik dengan frekuensi 450 sampai 500 Hz. Suara ini cukup mengganggu bagi manusia. Meskipun mereka mondar-mandir di sekitar telinga, nyamuk sama sekali tidak tertarik dengan kepala.
Riehle menyebut bahwa mereka cenderung mengincar kaki manusia karena adanya bakteri yang mengeluarkan aroma kesukaan nyamuk.
.png)

Berita Lainnya
Tingkatkan Pemahaman Tatalaksana SPM HIV,, Dinkes Inhil Gelar Pertemuan Dokter Fasyankes se-Inhil
Jangan Panik, Ini Cara Tepat Menangani Anak yang Muntah
Dukung Layanan Kesehatan, Tiga Yayasan Berkolaborasi Gandeng Puskesmas Mandah dan Sapat
Update Covid-19 Riau: Tambah 66 Kasus, 42 Sembuh dan 5 Pasien Meninggal Dunia
100 Meninggal dari Total 5.288 Pasien Positif Covid-19 di Riau
Kasus Positif Covid-19 di Inhil Bertambah 3 Orang
9 Pasien Diisolasi di RSUD PH, 5 di RSUD Raja Musa Guntung
Ternyata Pasien Negatif Corona Bukan dari Pelangeran, Begini Klarifikasi Tim Gugus Covid-19 Inhil
Dinkes Inhil Dampingi Plh Sekda Hadiri Puncak Peringatan HARGANAS ke-31
Dinkes Inhil Rapat Bersama Pj Ketua TP-PKK Inhil Terkait Persiapan HKG 2024
Hasil Tiga Kali Swab, Dokter di Riau Positif Covid-19
Dua Warga Siak PDP COVID-19 Usai Dari Malaysia Dan Bandung