Udara di Riau Mulai Tidak Sehat, Dokter Paru: Anak-anak Lebih Rentan Kena ISPA

Ilustrasi. (Net)

INDOVIZKA.COM - Kualitas udara di Riau mulai tidak sehat sejak beberapa hari terakhir, ini diakibatkan bencana Karhutla di beberapa daerah di Riau dan juga kabut asap kiriman dari Jambi dan Sumsel.

Menykapi kondisi udara saat ini, Sekretaris Perhimpunan Dokter Paru Indonesia cabang Riau, dr Indra Yovi SpP (K) mengatakan, orang-orang berisiko dan anak-anak sangat rentan terdampak akibat udara yang tidak sehat tersebut.

Orang yang beresiko, yakni orang-orang yang sebelumnya sudah punya masalah kesehatan pernafasan.

"Seperti punya penyakit TBC, asma, dan kangker paru itu akan langsung berdampak pada imunitas pernafasan mereka. Kemudian juga pada anak, mereka lebih rentan terkena ISPA, namun itu masih merupakan efek jangka pendek," ucap Yovi dilansir mcr, Senin (2/10/2023).

Sementara itu, untuk efek jangka panjang tergantung pada seberapa parah polusi yang terjadi. Secara awam polusi tersebut juga dapat dilihat dari jarak pandang. Di mana semakin pendek jarak pandang maka semakin berbahaya polusi yang terjadi.

"Kalau di bawah 100 meter jarak pandang, itu berarti status polusinya hitam," sebutnya.

Karena itu, pihaknya menyarankan jika melihat status kualitas udara tidak sehat, jika harus bepergian keluar rumah hendaknya menggunakan masker. Terutama bagi kelompok rentan dan anak-anak.

"Masker yang digunakan masker medis yang biasa saja, tidak perlu masker yang N95," pungkasnya.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar