Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
BBKSDA Riau Duga Harimau Tertangkap di Pelangiran Pemangsa Warga Sekitar
INDOVIZKA.COM- Tim Terpadu berhasil menangkap seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) diwilayah Kecamatan Pelangiran yang selama ini menjadi incaran Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, pada Sabtu (2/5) lalu.
Harimau Sumatera tersebut diduga kuat merupakan pelaku penerkaman yang selama ini terjadi di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Dijelaskan oleh BBKSDA Provinsi Riau, sampel bulu harimau yang melekat pada dua korban terkaman terakhir menjadi petunjuknya.
- Banjir Setiap Tahun di Pelalawan, DPRD Riau Minta Pemerintah dan PLN Bertindak
- Pemprov Riau Diminta Serius Berantas Judi Online
- APBD 2025 Diisukan Defisit, Fraksi PKB: Tak Masalah Jika Demi Kepentingan Masyarakat
- Tabligh Akbar di Tembilahan, UAS Sampaikan Dukungan untuk Paslon Bermarwah dan Fermadani
- Targetkan Rampung Akhir November, DPRD Riau Percepat Pembahasan RAPBD 2025
"Ketika harimau itu berkonflik (memangsa_red) dengan manusia, kami sudah melakukan tindakan dengan memasang camera trap (kamera pengintai) serta box trap, dan dari dua korban terakhir kami sudah mendapatkan sampel bulu dari harimau yang menerkam," jelas Kepala Bidang Wilayah 1 BBKSDA Riau, Hansen, dilansir dari Indragirione, Kamis (7/5/20).
Harimau yang menjadi incaran selama ini akhirnya berhasil masuk kedalam box trap yang dipasang oleh tim terpadu. Tim Terpadu itu sendiri terdiri dari BBKSDA, Perusahaan PT Ria, TNI-Polri dan KPHP Inhil.
"Harimau yang berhasil dievakuasi ini kami duga kuat merupakan pelaku pemangsa masyarakat sekitar. Sedangkan harimau lain yang kami pantau melalui camera trap dibeberapa lokasi kehidupannya masih normal," sebutnya.
Sebelumnya, BBKSDA Riau telah melakukan observasi yang cukup lama dengan memasang perangkap sejak awal Januari tahun 2020.
"Dari rekaman camera trap kami terus cross check, evaluasi dan kami juga selalu memodifikasi perangkap untuk mendapatkan harimau tersebut. Cukup lama harimau tersebut berhasil tertangkap," kata Hansen
Adanya ide dan pendapat dari beberapa masyarakat Kabupaten Inhil untuk mengevakuasi harimau yang ada di Pelangiran, dikatakan Hansen tidak memungkinkan.
"Disana merupakan habitat harimau, kawasan hutan eks IUPHHK-HA atau HPH PT Bhara Induk di Kecamatan Pelangiran, Inhil atau istilahnya adalah rumah bagi harimau, jadi tidak boleh mengganggu harimau disarangnya" pungkasnya.**
.png)

Berita Lainnya
Bagikak Life Jaket, Basarnas dan Tim Gabungan Imbau Keselamatan Berlayar di Kepulauan Meranti
Cuaca Riau Masih Didominasi Hujan
Sore ini, Riau Naik Jadi 5 Titik Panas
Polisi Selidik Karhutla yang Hanguskan 66 Hektar Lahan di Dumai
Tidak Jelas Arahnya, Warga Pertanyakan Pelayanan Dukcapil Lewat Aplikasi
Tercatat 3.034.677 Kendaraan Lintasi JTTS selama Arus Mudik dan Balik Lebaran
Predeksi Puncak Arus Balik Kedua Lebaran di Jalan Tol Riau Akhir Pekan Ini
Tidak Miliki Izin, Kabel dan Tiang Tumpu Fiber Optik di Pekanbaru Terancam Diputus
PLN Segera Pasang Listrik di Kios Pasar Cik Puan Pekanbaru
Polisi Selidik Karhutla yang Hanguskan 66 Hektar Lahan di Dumai
Diserahkan Bulan Juni, Riau Bakal Dapat PI 10 Persen Blok Rokan
Peduli Lingkungan, Warga dan Aparat Bersatu Goro di Sungai Beringin