Webinar Kominfo di Rokan Hilir. Bahas Etika Berjejaring: Jarimu Harimaumu!


ROKAN HILIR, INOVIZKA - Era media digital, jari jemari yang kita miliki dapat menentukan nasib langkah. Nasib baik dan buruk sangat bergantung pada sentuhan lembut di atas permukaan layar gadget. Salah sedikit arah sentuhan jari jemari, dapat menjerumuskan langkah kita ke balik jeruji besi kamar penjara.

Sadar akan pentingnya bertindak cerdas dan bijaksana untuk menciptakan atmosfer positif di lingkungan media sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau akan menggelar webinar literasi digital di Kabupaten Rokan Hilir, Rabu (29/5/2024) siang, pukul 13.00 WIB.

Mengusung tema ”Etika Berjejaring: Jarimu Harimaumu!”, webinar untuk segmen pendidikan itu rencananya menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kab. Rokan Hilir Nur Sukma Dewi, Chief Operating Regional East Java Asia Council for Small Business Eko Pamuji, Sekretaris Yayasan Pendidikan Cendekia Utama Meithiana Indrasari, dan Nabila Amanda Putri selaku moderator.

”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera290524. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp1 juta untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Selasa (28/5/2024).

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, banyak gesekan sosial yang terjadi dewasa ini lantaran kekurangdewasaan dan kekurangbijakan dalam bermedia sosial. Akibatnya bisa berbuntut panjang, bahkan menghadapi tuntutan hukum di lembaga peradilan, atau berakhir di penjara.

”Hati-hati membuat status dan berkomentar di media sosial. Pergunakanlah media sosial kita secara bijak, karena dalam etika berjejaring ada peribahasa jarimu adalah harimaumu,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Dalam diskusi yang akan diikuti siswa dan tenaga pendidik dari berbagai sekolah dengan menggelar nonton bareng (nobar) itu, Kemenkominfo menambahkan, pentingnya literasi menjadi kunci pembuka dunia, dan literasi harus berbasis teknologi digital.

”Akan sangat tertinggal apabila literasi tidak ditransformasikan dalam teknologi digital mengingat kondisi dunia yang berubah setiap detik. Apalagi, ke depan semua aspek kehidupan akan memanfaatkan teknologi digital,” pungkas Kemenkominfo.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Rokan Hilir, Riau ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat

Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tulis Kemenkominfo.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar