Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Prevalensi Stunting di Desa Catur Karya Tunjukkan Fluktuasi
INDVIZKA.COM - Desa Catur Karya di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), menjadi salah satu fokus intervensi dalam upaya pencegahan stunting.
Berdasarkan data, prevalensi stunting di Desa Catur Karya menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2022, tercatat 3 kasus stunting yang kemudian menurun menjadi 1 kasus pada tahun 2023. Namun, di tahun 2024, angka ini kembali meningkat menjadi 2 kasus. Meskipun ada penurunan dari 2022 ke 2023, peningkatan di tahun berikutnya menunjukkan bahwa masih diperlukan langkah-langkah penanganan yang lebih intensif dan berkelanjutan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka stunting di Kecamatan Pelangiran. Beberapa program yang dilaksanakan antara lain sosialisasi ASI eksklusif, pendidikan gizi untuk ibu hamil, pendampingan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), serta pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri di sekolah. Program inovatif seperti PENCETIN (Pelangiran Cegah Stunting) juga diluncurkan oleh Puskesmas Pelangiran sebagai bentuk upaya pencegahan.
Namun, masih ada sejumlah faktor determinan yang menjadi kendala dalam penanganan stunting, di antaranya akses terhadap air bersih, ketersediaan jamban, dan perilaku merokok orang tua di rumah. Selain itu, perilaku sebagian remaja putri yang belum teratur mengonsumsi TTD juga menjadi tantangan dalam upaya pencegahan stunting.
Kelompok yang paling berisiko terkena dampak stunting, seperti remaja putri, ibu hamil, bayi, dan anak di bawah dua tahun (baduta), harus terus menjadi fokus perhatian. Remaja putri, sebagai calon ibu di masa depan, perlu dipersiapkan dengan baik agar dapat melahirkan anak yang sehat dan terbebas dari risiko stunting. Pemberian ASI eksklusif dan gizi yang tepat untuk bayi juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
Pemerintah Kabupaten Inhil melalui Dinas Kesehatan Inhil terus mendorong adanya dukungan lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya penanganan stunting. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah desa, dunia usaha, dan masyarakat diperlukan agar angka stunting dapat terus ditekan dan menghasilkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.
.png)

Berita Lainnya
ASN Dilarang Cuti di Hari Libur Nasional, Wagub: Cegah Klaster Covid-19 Baru
Kadinkes Inhil Ajak Masyarakat Kenali Gejala ISPA Beserta Pencegahannya
Dinkes Inhil Gelar Rapat Koordinasi Tentang Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Penyampaian Surat Keputusan TPKJM
Dinkes Inhil Berikan Tips Menyajikan Protein Hewani yang Sehat dan Variatif
Pemakaman Jenazah PDP Covid-19 di Tembilahan Sesuai Protokol
Orientasi KAP dan KPP bagi Kader dan Tenaga Kesehatan Resmi Ditutup
COVID-19 Kembali Renggut Seorang Nyawa Dokter di Pekanbaru
Diusir Warga karena Corona, Perawat Terpaksa Tidur di RS Persahabatan
Satu Lagi Pasien Covid-19 dari Inhil Sembuh
Alat Swab Datang, Setiap Hari di Riau Bisa Periksa 1000 Sampel
Lagi, Pasien PDP Asal Reteh Reaktif Dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan
Meski Belum Ada Kasus Polio, Dinkes Pekanbaru Ajak Masyarakat Bawa Anak Imunisasi Polio