Mahasiswa UNISI di Inhil Geruduk Kampus, Desak Ketua Yayasan IEC Mundur

Ratusan mahasiswa UNISI gelar aksi demonstrasi besar-besaran

INHIL, INDOVIZKA.COM– Situasi di lingkungan Universitas Islam Indragiri (UNISI), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, memanas. Ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas turun ke jalan dalam aksi demonstrasi besar-besaran yang digelar pada Selasa pagi (22/4/2025), menuntut Ketua Yayasan Indra Education College (IEC) segera mengundurkan diri.

 Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB ini berlangsung di halaman utama kampus dan dilanjutkan dengan long march ke Gedung Rektorat. Suasana kampus yang biasanya tenang berubah menjadi pusat gelombang protes mahasiswa yang menilai yayasan telah terlalu jauh mencampuri urusan internal universitas.

 Para demonstran membawa spanduk bertuliskan "Selamatkan UNISI dari Krisis Akademik", "Yayasan Bukan Raja", dan "Kami Butuh Pendidikan, Bukan Penindasan". 

 Dalam pernyataan sikapnya, mahasiswa menyuarakan beberapa poin utama, di antaranya:

 1. Hentikan Intervensi Yayasan IEC

Mahasiswa menolak keras campur tangan berlebihan dari pihak yayasan yang dinilai mengikis otonomi kampus. Kebijakan akademik yang seharusnya ditentukan oleh civitas akademika kini dianggap berada di bawah bayang-bayang kekuasaan yayasan.

 2. Tingginya Eksodus Dosen Berkualitas

Sejumlah dosen dikabarkan memilih mengundurkan diri karena merasa tidak nyaman dengan sistem manajemen yang dipaksakan oleh yayasan. Hal ini berdampak pada menurunnya kualitas pembelajaran dan moral akademik di kalangan mahasiswa.

 3. Transparansi Keuangan dan Manajemen Kampus

Demonstran juga mempertanyakan pengelolaan keuangan kampus yang dianggap tertutup dan tidak akuntabel. Permintaan audit independen terhadap penggunaan dana kampus pun mengemuka dalam tuntutan mereka.

 Dalam orasinya, Koordinator Lapangan aksi, Naufal Faskal Rifa'i, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk akumulasi kekecewaan mahasiswa yang selama ini merasa suaranya diabaikan.

 "Mutu pendidikan terus menurun, fasilitas kampus terbengkalai, dan hak-hak mahasiswa diabaikan. Kami sudah terlalu lama bersabar. Sekarang waktunya bersuara," tegas Naufal di tengah kerumunan massa.

 Sebagai langkah tegas, massa aksi memberikan tenggat waktu 1x24 jam kepada Ketua Yayasan IEC untuk menyatakan pengunduran dirinya secara terbuka. Jika tidak, mahasiswa berencana menduduki Gedung Yayasan dan melanjutkan aksi hingga tuntutan mereka terpenuhi.

 Proses mediasi antara perwakilan mahasiswa dan jajaran yayasan masih berlangsung secara tertutup, dengan penjagaan ketat dari aparat keamanan kampus serta pihak kepolisian yang bersiaga di sekitar lokasi aksi.

 Meski situasi berjalan damai, suasana tetap dipenuhi ketegangan. Mahasiswa berkomitmen menjaga aksi tetap tertib dan damai, namun menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur sebelum ada keputusan konkret.

 Pihak rektorat belum memberikan keterangan resmi. Sementara dari Yayasan IEC, hanya pernyataan singkat yang menyebutkan bahwa mereka sedang mengkaji seluruh tuntutan mahasiswa dan akan memberikan jawaban usai mediasi.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar