Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Pemerintah Klaim Mulai Program Vaksinasi Covid-19 Bulan Depan
JAKARTA - Pemerintah mengklaim akan memulai program vaksinasi corona pada November nanti. Sebab, vaksin yang dibeli Indonesia dari beberapa negara akan datang bulan depan, meliputi Cansino, G42 atau Sinopharm, dan Sinovac.
Mengutip keterangan resmi, disebutkan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir telah bertemu dengan pimpinan perusahaan produsen vaksin itu pada Sabtu (12/10) lalu untuk memfinalisasi pembelian vaksin.
Sementara itu, jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam, bergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.
- PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
Rinciannya, Cansino menyanggupi 100 ribu vaksin (single dose) pada November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk 2021.
Kemudian, Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 juta dosis mulai datang pada November 2020.
Sementara itu, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Sinovac akan mengirim 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Sedangkan untuk 2021, Cansino mengusahakan penyediaan 20 juta (single dose), Sinopharm 50 juta (dual dose), dan Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi. Sementara, dual dose dibutuhkan dua kali vaksinasi untuk satu orang.
Menkes Terawan mengatakan persiapan program vaksinasi ini terus dilakukan. Pemerintah akan memprioritaskan para tenaga kesehatan dan aparat keamanan yang berada di garis terdepan dalam penanganan covid-19.
"Pada tahap awal, kami akan memberikan prioritas vaksin kepada mereka yang di garda terdepan, yaitu medis dan paramedis, pelayanan publik, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik," ujarnya.
Untuk menjaga akuntabilitas pengadaan vaksin, maka vaksin oleh pemerintah maupun mandiri tetap harus melalui PT Bio Farma (Persero). Dalam waktu dekat, Bio Farma diminta memaparkan kepada publik mengenai biaya pembelian vaksin dari semua mitra kerja samanya.
Saat ini, vaksin dari ketiga perusahaan tersebut sudah masuk pada tahap akhir uji klinis fase ke-3. vaksin tersebut juga dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.
Detailnya, Cansino melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Arab Saudi, Rusia, dan Pakistan. Lalu, Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Maroko dan Argentina.
Sementara itu, Sinovac melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Indonesia, Brazil, Turki, Banglades, dan Chile.**
Berita Lainnya
Airlangga: 7 Provinsi dan 73 Kabupaten/Kota Tindaklanjuti Instruksi Mendagri
Minyak Mentah Dunia Anjlok, Pertamina Siap Turunkan Harga BBM?
BKN: SK Pengangkatan Honorer Jadi PPPK Terbit 1 Januari 2021
Pemerintah Dorong Ekspor Kelapa Melalui Koperasi
Siap-siap, KTP bakal difungsikan jadi NPWP Pajak
Ini Jadwal Libur Bersama dan Tanggal Merah Idul Fitri 2022
Ajaib, Kakek Berusia 101 Tahun Ini Sembuh Dari Virus Corona
Kisah Haru Petugas Medis Positif Tertular Covid-19
Misteri Sriwijaya SJ-182 Jatuh Walau Mesin Hidup, Pakar Bilang Mirip Tragedi Adam Air
Ini Cara Mencairkan JHT 100 Persen Sebelum Aturan Baru berlaku
Silaturahmi, PWI Riau Siap Promosikan Potensi Kota Sabang
Mantan Intel Tuding Virus Corona Merupakan Senjata Biologi China Untuk Militer, Senjata Makan Tuan?