Selama 2020, Baru 20 Persen Ruas Jalan di Pekanbaru yang Ditambal Sulam

Ilustrasi jalan rusak.

PEKANBARU (INDOVIZKA) - Sepanjang tahun 2020, baru 20 persen ruas jalan di Kota Pekanbaru ditambal sulam. Jumlah itu tersebar di seluruh kecamatan. Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, kerusakan jalan yang ditambal sulam itu mulai dari yang ringan hingga berat.

Menurut data Dinas PUPR, total 1.946 ruas jalan yang ada di Kota Pekanbaru dalam kondisi rusak. Dari jumlah tersebut, 228 ruas jalan di antaranya sudah diperbaiki.

"Ada yang rusak ringan, sedang, hingga berat. Itu totalnya 20 persen dari total ruas jalan," kata Indra Pomi Nasution, Jumat (01/01/2021).

Menurutnya, ruas jalan rusak itu dominan berada di wilayah Kecamatan Tenayan Raya, Tampan, dan Kecamatan Payung Sekaki.

"Lokasi jalan rusak ini dari statistik kita, terbanyak di Tenayan Raya lebih kurang 30 persen, kemudian Tampan 18 persen dan Payung Sekaki juga banyak," jelasnya.

Jalan rusak juga dipengaruhi terhadap air yang menggenang di median jalan. Air yang menggenang di median jalan akibat drainase tidak lancar. Genangan air membuat konstruksi jalan cepat rusak.

"Jadi untuk luas tambalan lubang-lubang di jalan, itu sudah 45 ribu meter bujur sangkar," jelasnya.

Biaya tambal sulam dianggarkan mencapai Rp11 miliar lebih di APBD murni tahun 2020. Untuk tahun ini PUPR menganggarkan Rp32 miliar. Jumlah itu termasuk untuk anggaran pembukaan ruas jalan baru.

"Perbaikan jalan rusak itu berasal dari dana operasional dan pemeliharaan (OP). Jadi, dana OP itu ada tiga kategori. Pertama, tambal sulam. Kedua, pembukaan jalan baru. Ketiga, pembersihan parit," jelasnya.






Tulis Komentar