Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Wasekjen Demokrat Minta Moeldoko Kesatria Mundur dari KSP
(INDOVIZKA) - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Irwan mendesak Moeldoko mundur dari jabatan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP). Permintaan ini disampaikan usai Moeldoko diduga terlibat dalam isu kudeta terhadap Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurutnya, Moeldoko harus mundur dari jabatan Kepala KSP demi menjaga marwah Presiden Joko Widodo.
"Secara kesatria seharusnya pak Moeldoko mengundurkan diri," ucap Irwan kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/2).
Irwan mengatakan langkah mundur sebaiknya dilakukan Moeldoko sebelum publik meminta Jokowi untuk memberhentikannya secara langsung. Irwan juga meminta Moeldoko mempertanggungjawabkan pernyataan yang meminta agar pertemuan dengan sejumlah kader Demokrat tidak dikaitkan dengan Jokowi.
"Pak Moeldoko bilang tidak perlu mengaitkan dengan Pak Jokowi, konsekuensinya mundur dong atau dimundurkan oleh Presiden," kata Irwan
Irwan turut meminta Moeldoko tidak mengganggu AHY yang telah terpilih sebagai Ketum Partai Demokrat secara sah. Ia pun mengatakan, pihaknya akan melakukan perlawanan bila Moeldoko terus mengganggu AHY.
"Jangan coba ganggu Mas AHY. Bukan soal elektoral, tapi kedaulatan dan harga diri mas AHY. Kami pasti lakukan perlawanan," ucap Ketua Umum Cakra AHY itu.
Beban untuk Istana
Terpisah, Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan manuver Moeldoko cenderung akan menjadi beban Istana.
Kamhar juga merespons pernyataan Moeldoko yang meminta agar tudingan ini tidak dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo dan Istana Kepresidenan. Menurutnya sulit tidak mengaitkan hal tersebut, lantaran jabatan Moeldoko sebagai KSP sudah melekat sebagai salah satu orang dalam lingkaran kekuasaan Jokowi.
"Dengan jabatannya tersebut sulit untuk tidak mengaitkan dan menghubung-hubungkan Moeldoko dengan Istana. Sejatinya Moeldoko memahami posisi itu," tuturnya.
Saat ini, kata dia, Demokrat masih menunggu keterangan resmi dari pihak Istana Kepresidenan agar masalah ini menjadi terang benderang.
"Partai Demokrat telah bersurat secara resmi dan meminta klarifikasi Istana agar duduk perkara menjadi terang benderang. Kita monitor dan tunggu klarifikasi Istana," paparnya.
Sebelumnya, Moeldoko menjadi sosok di lingkaran Jokowi yang diduga terkait isu kudeta terhadap AHY.
Merespons, Moeldoko meminta agar persoalan yang diungkap Partai Demokrat tak dikaitkan dengan pihak Istana. Ia menyebut Jokowi sama sekali tak mengetahui isu yang disampaikan AHY.
"Jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi, jangan dikit-dikit istana dan jangan ganggu Pak Jokowi," ucap Moeldoko dalam konferensi pers, Senin (1/2).
.png)

Berita Lainnya
Demokrat Kubu AHY Tegaskan Marzuki Alie Bukan Siapa-siapa Tanpa SBY
DPC PKB Inhil Siap Sukseskan Pemilu 2024
Gelar Rakerda, DPD I Golkar Riau Bahas Pemenangan Pilpres, Pilkada dan Pileg 2024
Dua Ketua DPC Partai Demokrat di Riau Dipecat DPP, Asri: Mereka Tak Loyal
Ansor dan Banser Riau Deklarasikan Anti Politik Uang Pilkada Tahun 2020
PKB Pekanbaru Siap Usung Abdul Wahid di Pilgubri, Taufik Maju Pilwako
Fahbima Iqram Maulana terpilih menjadi Ketua PC. IPNU Inhil Masa Khidmat 2022 - 2024
PKB Belum Tentukan Kandidat yang Diusung di Pilkada Kuansing
Komisi II DPR RI Tegaskan Penundaan Pilkada Bukan Ranah Bawaslu
Tokoh Masyarakat Inhil Berbondong-bondong Datangi Rumah Feryyandi
Di Perumnas Parit Tiga, Ternyata H.Dani Sudah Bangun Infrastruktur Jalan Hingga Akses Pemakaman Warga
Komisioner KPU Riau Positif Corona, Pilkada di 9 Kabupaten/Kota Jalan Terus