Ketua MPR Dukung Wartawan di DPR/MPR RI Ikuti UKW Guna Peningkatan Kualitas Jurnalistik

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

JAKARTA (INDOVIZKA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung peningkatan kualitas jurnalistik dalam pemberitaan media bagi wartawan yang bertugas liputan di lingkungan Parlemen DPR/MPR RI melalui ujian kompetensi wartwan (UKW). Kegiatan ini diselenggarakan Koordinat Wartawan Parlemen (KWP) bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya, DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet itu, saat membuka acara UKW bagi wartawan parlemen di GBHN, komplek parlemen, Senayan. Menurutnya ke depan para wartawan yang bertugas di komplek parlemen harus mengikuti UKW.

"Ke depan wartawan yang tugas di komplek parlemen harus ujian kompetensi. Tujuannya agar ada standarisasi," kata Bamsoet yang juga mantan wartawan Harian Prioritas dan Suara Karya itu, Selasa (23/2/2021).

Dikatakannya, usai UKW angkatan pertama yang berlangsung Selasa 23-24 Februari 2021 itu. Kedepannya para wartawan yang tergabung dalam koordinat wartawan parlemen (KWP), diwajibkan untuk mengikuti UKW.

"Peserta hari ini 30 orang, anggota wartwan koordinatoriat ada sekitar 100 orang. Jadi, dua-tiga masa sidang, maka semua wartawan parlemen selesai UKW," lanjutnya.

Politisi partai Golkar itu juga mengingatkan ke depan tantangan wartawan akan semakin berat seiring kian maraknya media sosial (medsos).

"Kalau masa saya dulu, wartawan itu bersaing dengan wartawan. Tapi sekarang, wartawan akan bersaing dengan 270 juta orang Indonesia yang menulis berita di media sosial," ucap mantan Ketua DPR RI ini.

Ia menjelaskan, saat ini di Indonesia terdapat sebanyak 120 ribu orang pemangku profesi wartawan. Namun sayangnya dari angka tersebut, hanya terdapat sebanyak 27.600 orang saja wartawan yang telah diuji kompetensi.

Hal itu dinilai sangat mempengaruhi kualitas karya jurnalistik dalam pemberitaan media massa saat ini.

"Masih sangat banyak pemangku profesi wartawan di Indonesia yang belum diuji kompetensi, angkanya mencapai 23 persen dari total 120 ribu wartawan," terangnya.






Tulis Komentar