Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Strategi Dirut PLN Darmawan Prasodjo Kelola Utang Perusahaan Rp50 Triliun
JAKARTA (INDOVIZKA) - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero), Darmawan Prasodjo angkat bicara terkait strategi restrukturisasi utang perusahaan. Sejauh ini, dia menyebut pengelolaan utang telah dilakukan dengan baik.
Darmawan menyebut bahwa tingkat utang PLN telah turun sebesar Rp50 triliun. Selanjutnya, utang yang telah jatuh tempo akan dilakukan refinancing.
"Utang yang dalam jatuh tempo akan kita lakukan refinancing. Investasi kedepannya (akan dilakukan) IRR (Internal Rate of Return) yang baik," katanya kepada wartawan, Senin (6/12).
- Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Telah Dibuka , Berikut Link, Syarat dan Cara Daftarnya
- Tindakan Memicu Konflik, Lagi-lagi PT. BPP Batu Ampar Lakukan Blasting Tidak Sesuai Kesepakatan
- Meisita Lomania: Terpilihnya Kesendirian di Pemilu 2024, Apakah Karena Banteng ada Banteng?
- Dugaan Kecurangan Pemilu di Penjara: Anggota DPR RI Gerindra Mencurigai Pergantian Kalapas
- Sepakat, Pemerintah Majukan Pilkada 2024 September
"Jadi lebih besar IRR daripada cost of fund. Kita efisiensi sehingga nanti kondisi keuangan PLN bisa lebih baik," tambahnya.
Pria yang akrab disapa Darmo itu mengatakan, saat ini pihaknya masih akan memetakan rencana tersebut, namun strategi yang akan diambil sudah jelas. "Dalam meningkatkan financial reability harus dikelola dengan baik, revenue ditingkstkan dan cost diturunkan," katanya.
Sementara itu mengenai rencana investasi pada 2022 mendatang, Darmo mengatakan hal itu masih dibahas. "Saat ini masih dibahas. RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) masih finalisasi," kata Darmawan Prasodjo.
Jadi Perusahaan Lebih Kokoh
Pada kesempatan itu juga Darmawan menyebut, Menteri Erick menginginkan PLN menjadi perusahaan yang lebih kokoh. Hal ini melanjutkan proses transformasi dan transisi di tubuh PLN yang berjalan dengan baik dan perlu dilanjutkan.
Contohnya adanya pengelolaan utang, pengelolaan capital expenditure, pengelolaan revenue yang harus terus dijalankan dan dilanjutkan. Dengan begitu, PLN bisa bertransformasi dan bertransisi dari perusahaan yang saat ini menjadi perusahaan yang berorientasi pada masa depan.
"Artinya adalah kehadiran dari Menteri BUMN memberi tugas kepada PLN agar kedepan jauh lebih kokoh sehingga dalam menjalankan tugas dari pemerintah yaitu menerangi seluruh negeri ini bisa dilakukan lebih baik lagi," tutup Darmawan Prasodjo.
Berita Lainnya
Haji 2021 Belum Pasti, Kemenag Minta Calon Jemaah Menata Hati
Banyak Daerah Belum Siap, Sekolah Tatap Muka Tidak Diwajibkan
Bertemu Menteri Ida Fauziah, Abdul Wahid dan Gubri Bahas Program Ketenagakerjaan dan BLK Riau
Korban Tewas Akibat Gempa Malang M 6,1 Jadi 7 Orang
Jalani Pemeriksaan, Habib Rizieq Shihab Tiba di Polda Metro Jaya
Sebanyak 46 Tewas Korban Gempa Cianjur
Kisah Haru Agus Mencuri Demi Hidupi Ibu Divonis Bebas,Jaksa Agung Menitikkan Air Mata
PNS ke Luar Kota Saat Libur Imlek Bisa Dikenakan Sanksi
LAM Riau Merasa Diperlakukan Tidak Adil pada Rapat Panja Migas DPR RI
Mentri Tenaga Kerja : THR Dibayar Paling Lambat H-7 Lebaran
Dolar AS Lampaui Rp. 16.000, Apalagi Langkah Jokowi
Kapan Pembangunan Ibu Kota Baru Dimulai? Ini Kata Bappenas