Presiden Tolak Permintaan Audiensi Tim TP3 Laskar FPI, Amien Rais Katakan Ikan itu Busuk dari Kepalanya

Amien Rais

JAKARTA (INDOVIZKA) - Amien Rais mengaku kecewa dengan penolakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas tidak dikabulkannya permintaan audiensi dari Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar FPI (Front Pembela Islam) besutannya.

Atas hal itu Amien Rais memberikan sindirannya melalui filosofi ikan busuk dari kepalanya. Dengan alasan bahwa suatu bangsa negara itu tergantung pada pimpinannya.

"Saya pernah mengatakan bahwa kelompok manusia sampai rakyat suatu bangsa itu sangat, sangat tergantung pada pucuk pimpinannya. Jadi ada pepatah asing asalnya dari Yunani, ada yang bilang dari China, dari Timur Tengah, dan lain-lain, tapi sepertinya jadi kesepakatan filosofi, yaitu the fish rots from head. Jadi ikan busuk dari kepalanya, bukan dari siripnya, ekornya, tapi kepalanya. Juga kalau berbau busuk dari kepala ikan," kata Amien Rais dikutip INDOVIZKA.COM dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (6/2/2021) di Jakarta.

Sebelumnya Amien Rais bercerita, Tim TP3 Laskar FPI telah melakukan upaya yang sangat santun, sopan dan etis dengan membuat surat permohonan audiensi kepada Presiden Jokowi pada 4 Februari 2021.

Dengan tujuan Tim TP3 besutan Amien Rais dan Abdullah Hemahahua itu, ingin menyampaikan kebenaran atas peristiwa penembakan enam laskar FPI di Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek, pada Senin, 7 Desember 2020.

"Bahkan, kami sudah mengupayakan semacam jalan tengah atau win-win solution. Kami yakin Presiden terbuka dan akan menerima kami, ternyata setelah sekian puluh hari ada surat bukan dari Istana tapi dari Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam)," kata Amien Rais.

Selain itu, Amien Rais juga menilai tidak etis atas penolakan Presiden Jokowi itu. Pasalnya Tim TP3 berkirim surat kepada Presiden Jokowi, sementara surat balasan penolakan yang mereka terima bukan dari Presiden Jokowi. Melainkan dari Sekretaris Kementerian Koordinator Polhukam.***






Tulis Komentar