Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Caketum PB HMI Bobby Irtanto: Indonesia Harus Kembali pada Identitasnya Negara Agraris
SURABAYA (INDOVIZKA) - Calon Ketua Umum (Ketum) PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Bobby Irtanto pada Kongres HMI ke XXXI di Surabaya, mengusung tagline 'HMI Bernas Menuju Indonesia Emas'.
Tagline itu sebagai gagasan pemikiran yang diangkat untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dalam mencapai keberdaulatan ekonomi umat melalui sektor pertanian sebagai negara agraris.
Menurutnya, keberadaan petani menjadi penting begi negara agraris untuk turut serta berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, baik di darat maupun perairan.
"Alquran maupun hadist sama-sama menganjurkan umat Islam untuk bercocok tanam. Anjuran ini bersamaan dengan perkembangan kehidupan manusia ke arah pola hidup bercocok tanam, dan ditambah dengan penguasaan atas teknologi. Dalam hal ini Islam, telah memberi warna tersendiri terhadap perkembangan pertanian, hal itu tampak dari beberapa hadist yang secara jelas menganjurkan umat Islam untuk menanami lahan menjadikannya kawasan yang produktif," ujar Bobby melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (20/3/2021).
Ditegaskannya, sektor pertanian juga memiliki peran penting untuk meningkatkan perekonomian dan memenuhi kebutuhan pangan. Kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik bruto sekitar 20 persen dan menyerap lebih dari 50 persen tenaga kerja di pedesaan.
Alumni Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis Universitas Riau itu, mengaku miris menyaksikan kondisi Indonesia saat ini yang harus impor beras dari Thailand dan Vietnam sebagai upaya kerja sama agrikultur. Mengingat sejarah Indonesia pernah menjadi swasembada beras pada tahun 1980, namun hal itu sudah tidak pernah terjadi lagi.
"Tentu ini adalah suatu keadaan yang cukup miris bila dipandang karena Indonesia adalah negara agraria yang seharusnya mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan sehingga mampu berdaulat," tukasnya.
Maka itu Bobby menghadirkan sebuah gagasan yang berbeda sebagai Ikhtiarnya, dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia di tengah Wabah Pandemi Covid-19. Dikarenakan presentase penurunan ekonomi pada sektor pertanian tidak begitu terpengaruh oleh serangan wabah ini.**
Berita Lainnya
Pemerintah Usul Biaya Haji 2022 Sebesar Rp45 Juta
Moeldoko: Kelangkaan Minyak Goreng di Beberapa Lokasi akan Terus Diatasi
Dirut PLN Mengaku Kelola Utang Tak Sehat Senilai Rp500 T
Sukses Dorong Produktivitas, Pendapatan PLN Naik Jadi Rp 212,8 Triliun
Investasi BPJS Ketenagakerjaan Anjlok Dalam 10 Tahun Terakhir
Biaya Tes Antigen di Stasiun Turun Jadi Rp35 Ribu Mulai 1 Januari 2022
Inna Lillahi Wa Inna Iliaihi Rajiun, Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia
Biaya Umrah Rp20-26 Juta, Amphuri: Bisa Bengkak Kalau Harus Karantina
Airlangga: Raih Kepercayaan Konsumen dengan Percepat Program Vaksinasi Nasional
Begini Prosedur Terbaru dan Biaya Balik Nama Sertifikat Tanah di BPN
Kasus Omicron Pertama di RI Diduga Tertular dari WNI Bepergian ke Nigeria
Pansel KPU Bawaslu Dikritik Tak Independen, Setneg: Sudah Sesuai Undang-Undang