Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Ramai Kritik Luhut Urus Minyak Goreng, Bisa Picu Konflik Kepentingan
![](https://indovizka.com/assets/berita/original/38973543373-cakaplah_khgkn_85160.jpg)
JAKARTA - Penunjukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengurus persoalan minyak goreng di Jawa-Bali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai kritik tajam dari banyak pihak.
Selain menunjukkan dominasi di kabinet dengan segudang jabatan, penunjukan Luhut untuk mengurus minyak goreng dikhawatirkan akan memicu konflik kepentingan terhadap kasus dugaan korupsi yang sedang ditangani Kejaksaan Agung.
Anggota Komisi VI DPR dari fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus menuturkan konflik kepentingan bisa terjadi karena Luhut dikenal dekat dengan sejumlah pihak yang terjerat kasus korupsi tersebut. Ia khawatir jabatan baru Luhut juga akan memicu rumor negatif terhadap proses hukum yang tengah berjalan.
- PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
"Saya khawatir, sebentar lagi isu kedekatan Pak Luhut dengan para pemain sawit akan menjadi buah bibir di tengah masyarakat," ujar Deddy melalui keterangan tertulis.
Politikus PDIP lainnya, Masinton Pasaribu menilai Luhut bagaikan perdana menteri di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, Luhut sudah terlalu banyak diberi kewenangan.
"Ini menegaskan adanya posisi 'perdana menteri' meskipun tidak dikenal dalam sistem ketatanegaraan kita. Presiden menjadi hanya sebatas urusan simbolik," kata Masinton.
Ia tidak setuju dengan keputusan Jokowi yang memusatkan kewenangan kepada satu menteri. Ia menyebut kebijakan ini sebagai sentralisasi jabatan dan dikhawatirkan berdampak buruk pada pemerintahan.
"Pemberian banyak jabatan terhadap seorang menteri menampakkan rendahnya kredibilitas kolektif pemerintahan," imbuhnya.
Anggota DPR dari fraksi PKS, Mardani Ali Sera menyimpulkan keputusan Jokowi yang kembali menunjuk Luhut untuk mengatasi permasalahan menguatkan sebutan yang disematkan terhadap Luhut selama ini yakni menteri segala urusan. Menurut dia, keputusan Jokowi tersebut membuat roda pemerintahan tidak sehat secara organisasi.
"Kian menguatkan posisi Pak LBP [Luhut Binsar Panjaitan]. Istilah menteri segala urusan kian terasa," ucap Mardani.
Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menganggap penunjukan Luhut untuk mengurus masalah minyak goreng membuat kabinet menjadi tidak seimbang karena ada menteri yang mendapat banyak tugas dibanding menteri lain. Dalam hal ini Jokowi dinilai tidak percaya terhadap menteri yang memang mempunyai kewenangan mengurus persoalan.
"Ini bisa menimbulkan ketidakseimbangan dalam kabinet, saat ada menteri-menteri yang mendapat begitu banyak penugasan dan ada yang seakan-akan dipinggirkan," ujar Herzaky.
Sementara itu, Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi menyebut Luhut akan berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga dalam tugas barunya yang dimaksud.
"Dalam melaksanakan tugas tersebut, pemerintah harus saling berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Satgas Pangan, BPKP, Kejaksaan Agung untuk pengawasannya," tutur Jodi.
Berita Lainnya
Jelang Aksi Demo BEM-SI di Istana Negara, Ini Pesan Kadiv Humas Mabes Polri
Hari Sejuta Pohon Sedunia, DDV Tanam Ribuan Pohon dari Jawa Timur hingga Sumatera Barat
Kemensos Kembali Cairkan Rp6,53 Triliun Bansos PKH Tahap II
Data BNPB: Bencana Alam Renggut Nyawa 80 Orang di Awal 2020
Jutaan Bibit Unggul Bersertifikat di Riau Laris Manis Berkat Sawit Rakyat Online
Satgas Gencarkan Tes Mutasi Covid Cegah Lonjakan Serupa India
Airlangga: Pemerintah Dukung Inovasi di Bidang Kesehatan dan Farmasi
Pemerintah Siapkan Modal Jaminan Kehilangan Pekerjaan Rp6 T
Viral 174 Turis Asal China Masuk Sumbar, Berikut Penjelasan Operator Bandara
Genjot Vaksinasi Massal, Presiden Minta Kepala Daerah Tidak Stok Vaksin
Kemenperin Buka 786 Formasi CPNS, Simak Rinciannya
Bea Cukai Lelang Moge Mulai Rp 15 Jutaan, Ini Daftarnya