Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Jika Dana Pemda Direalisasikan Bakal Berlipat
JAKARTA (INDOVIZKA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) gusar dengan realisasi pengeluaran anggaran daerah (APBD) yang semakin minim jelang tutup tahun 2021 ini. Bukannya berkurang, anggaran untuk pembangunan di daerah justru semakin bertumpuk di bank.
Dari alokasi APBD 2021 senilai Rp 642 triliun, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah daerah (pemda) masih memiliki Rp 170 triliun pada Oktober. Bukannya mengecil, dana APBD yang terparkir di bank justru membengkak pada November ini.
"Saya harus ngomong apa adanya, para gubernur, bupati, walikota. Tadi pagi saya cek ke Menteri Keuangan, masih ada uang (APBD) di bank. Ini sudah akhir November, tinggal sebulan lagi, tidak turun, justru naik," keluh Presiden Jokowi, Rabu (24/11).
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
"Saya ingat Oktober ada Rp 170 triliun, ini justru naik menjadi Rp 226 triliun," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menilai, pola kerja pemda dalam merealisasikan anggaran tidak sesuai dengan logika ekonomi. Semestinya, dia menuturkan, APBD yang tersisa pada Oktober 2022 dihabiskan terlebih dulu, baru setelahnya mencari investor untuk pemasukan uang baru.
"Ini perlu saya ingatkan, uang kita sendiri aja tidak digunakan kok ngejar-ngejar orang lain untuk uangnya masuk. Logikanya tidak kena," tegas Presiden Jokowi.
Oleh karenanya, Presiden Jokowi menuntut agar pemda segera merealisasikan sisa Rp 226 triliun APBD untuk pembangunan daerah, baru setelahnya mencari pemasukan investasi.
"Ini masih Rp 226 triliun, triliun loh, gede sekali. Kalau dimiliarkan, Rp 226.000 miliar, gede sekali. Jadi ini segera habiskan dulu, realisasikan, baru berbicara investor mana uangmu. Itu dampaknya akan dobel," imbuhnya.
.png)

Berita Lainnya
Abu Janda Hilang dari Jagad Maya, Natalius Pigai: Kita Hilangkan Dia dengan Santun
Penyintas Covid-19 Bisa Divaksinasi, Ini Syaratnya
Tahanan Tewas Dalam Sel, Leher-Tangan Patah dan Ada Bekas Luka Tembak di Alat Vital
Kapolri Terbitkan Izin Liga 1 dan Liga 2
2 Purnawirawan Polisi Coba Peruntungan Pilkada di Riau, Ini Hasilnya
Pemerintah akan Kenakan Tarif Pajak Penghasilan Hingga 35 Persen Bagi Golongan Ini
Polisi Ungkap Peran Tiga Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Kalteng
BPJS Ketenagakerjaan Hadirkan Fasilitas Pembiayaan Perumahan Bagi Peserta
Menko Airlangga Hartarto: Kebijakan Mandatori B30 Stabilkan Harga Sawit
Afrizal Sintong Pastikan Akan Rangkul Lawan Politik Bangun Rohil
Ketua MPR Nyatakan Tidak Adil Mudik Dilarang, Tapi 305 WNA India Difasilitasi Masuk Indonesia
Golkar Nilai Usulan Libur Idul Fitri Diperpendek Patut Dipertimbangkan