Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Vaksinasi Booster Berjalan Paralel pada 2022, Ada yang Gratis dan Berbayar
![](https://indovizka.com/assets/berita/original/64881674246-vaksin_boster.jpg)
JAKARTA (INDOVIZKA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster akan berjalan paralel di semua provinsi di Tanah Air mulai Januari 2022.
"Nggak ada provinsi (prioritas), langsung paralel semuanya," kata Luhut usai membuka Health Business Gathering 2021 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali dilansir Antara, Jumat (3/12).
Luhut menambahkan vaksinasi COVID-19 booster akan diperoleh sebagian masyarakat Indonesia secara gratis dan sebagian lagi berbayar.
- 6 Manfaat Rebusan Daun Dibawah Ini Bisa Turunkan Gula Darah
- Dinkes Pekanbaru Anggarkan Layanan Kesehatan Doctor On Call
- Dinkes Inhil Gelar Pembekalan Kesehatan kepada 303 Calon Jama'ah Haji
- Dinkes Inhil Canangkan BIAN se-Kecamatan Tembilahan Hulu
- Menderita Jantung Bocor, Balita di Tembilahan Ini Butuh Bantuan
"Sebagian yang berbayar. Rakyat kita kelas bawah tidak bayar atau gratis, itu kira-kira 100 juta orang, yang lainnya bayar. Saya pasti bayarlah," ucapnya.
Mengenai harga vaksin penguat tersebut, kata Luhut, saat ini masih dihitung oleh Kementerian Kesehatan. "Semuanya dianjurkan, diwajibkan untuk mendapatkan booster atau suntik ketiga," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi pernyataan Luhut mengatakan kisaran harga vaksin COVID-19 penguat dibawah Rp300 ribu.
"Mulainya tapi dari Pak Luhut ya, dari umur-umur Pak Luhut," ucap Budi Gunadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menambahkan, dilihat dari skemanya, vaksin COVID-19 penguat diharapkan biayanya secara mandiri oleh masyarakat.
"Kecuali penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan, itu artinya berasal dari kelompok masyarakat kurang mampu. Rencananya seperti itu, nanti kami kan lihat juknisnya lagi. Juknisnya belum keluar kok," ucapnya.
Menurut Suarjaya, setelah nanti ada petunjuk teknisnya (juknis), baru bisa dilihat daerah atau kelompok masyarakat mana yang bisa mendapatkan prioritas vaksin COVID-19.
Berita Lainnya
8 Negara Afrika yang Warganya Dilarang Masuk RI Cegah Varian Omicron
Masyarakat Diimbau Segera Vaksinasi Booster Setelah Terdaftar di PeduliLindungi
Dua Pasien Omicron di RI Meninggal, Satu di Antaranya Transmisi Lokal
600 Orang Pasien Corona Riau Sembuh Hari Ini
30 Puskesmas di Inhil Diminta Terus Pantau Perkembangan Covid-19
Semua Pasien Corona Sembuh, Dumai Nol Kasus Positif Corona
Terkonfirmasi Covid-19 Riau Bertambah 183 Kasus, Inhil 7 Kasus
7 Tips Menjaga Kesehatan Mata
Selama Liburan Lebaran, Layanan "Dokter on Call" di Pekanbaru Tetap Beroperasi
Kemenkes Ungkap Penyebab Banyak Anak Tertular Covid-19
Menkes Sebut Pasien Pertama Omicron Sudah Negatif
Periksa Gigi di Klinik Kayu Jati Kini Sudah Bisa Pakai BPJS Kesehatan