Kemenkes Jelaskan Alasan Gunakan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun


JAKARTA (INDOVIZKA) - Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, pemerintah memutuskan menggunakan Vaksin Sinovac untuk vaksinasi awal anak 6-11 tahun. Alasannya karena efek samping dari Vaksin Sinovac cenderung ringan dibandingkan dengan merek lain.

Keputusan ini, dia mengungkapkan, dilakukan setelah mendapatkan kajian dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Berdasarkan kajian dari ITAGI dan BPOM berdasarkan beberapa evidence maka Sinovac ini mempunyai KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) yang kecil sehingga kita prioritaskan untuk anak," kata Dante di SDN Cempaka Putih Timur 03, Jakarta Pusat, Selasa (14/12).

Dia tidak menutup pilihan jika akan menggunakan vaksin merk Pfizer atau Moderna dan merek lainnya. Hanya saja untuk tahap awal vaksinasi anak, Dante mengalokasikan Sinovac sebagai vaksin Covid-19 pertama.

"Untuk saat ini vaksin yang tersedia untuk anak-anak kita utamakan untuk Sinovac terlebih dahulu," tandasnya.

Jeda penyuntikan pertama ke suntikan kedua yaitu 28 hari. Dengan tiap suntikan yaitu 0,5 ml.

Secara umum, efek samping vaksin Sinovac yang dihimpun Komnas KIPI, antara lain:

Reaksi lokal (di tempat suntikan)

Nyeri di tempat suntikan

Kemerahan

Pengerasan

Bengkak

Reaksi sistemik

Demam

Lemas

Nyeri otot

Lain-lain

Mengantuk

Pusing

Sakit kepala

Gatal

Kesemutan

Nyeri leher

Mati rasa di leher

Nyeri sendi

Nyeri punggung

Hidung tersumbat

Nyeri saat menelan

Batuk

Common cold atau flu

Mual

Muntah

Selera makan meningkat

Nyeri perut






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar