Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Kemenkes Jelaskan Alasan Gunakan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun
JAKARTA (INDOVIZKA) - Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, pemerintah memutuskan menggunakan Vaksin Sinovac untuk vaksinasi awal anak 6-11 tahun. Alasannya karena efek samping dari Vaksin Sinovac cenderung ringan dibandingkan dengan merek lain.
Keputusan ini, dia mengungkapkan, dilakukan setelah mendapatkan kajian dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
"Berdasarkan kajian dari ITAGI dan BPOM berdasarkan beberapa evidence maka Sinovac ini mempunyai KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) yang kecil sehingga kita prioritaskan untuk anak," kata Dante di SDN Cempaka Putih Timur 03, Jakarta Pusat, Selasa (14/12).
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
Dia tidak menutup pilihan jika akan menggunakan vaksin merk Pfizer atau Moderna dan merek lainnya. Hanya saja untuk tahap awal vaksinasi anak, Dante mengalokasikan Sinovac sebagai vaksin Covid-19 pertama.
"Untuk saat ini vaksin yang tersedia untuk anak-anak kita utamakan untuk Sinovac terlebih dahulu," tandasnya.
Jeda penyuntikan pertama ke suntikan kedua yaitu 28 hari. Dengan tiap suntikan yaitu 0,5 ml.
Secara umum, efek samping vaksin Sinovac yang dihimpun Komnas KIPI, antara lain:
Reaksi lokal (di tempat suntikan)
Nyeri di tempat suntikan
Kemerahan
Pengerasan
Bengkak
Reaksi sistemik
Demam
Lemas
Nyeri otot
Lain-lain
Mengantuk
Pusing
Sakit kepala
Gatal
Kesemutan
Nyeri leher
Mati rasa di leher
Nyeri sendi
Nyeri punggung
Hidung tersumbat
Nyeri saat menelan
Batuk
Common cold atau flu
Mual
Muntah
Selera makan meningkat
Nyeri perut
.png)

Berita Lainnya
Melalui DASHAT, Puluhan Ibu di Tembilahan Ikuti Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
Harga Tes PCR Turun Jadi Rp 275 Ribu, Laboratorium yang Nakal Terancam Ditutup
Tingkatkan Pemahaman Tatalaksana SPM HIV,, Dinkes Inhil Gelar Pertemuan Dokter Fasyankes se-Inhil
10 Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Tidak Boleh Anda Abaikan
Cara BNPB Kelola Data Kasus Covid-19 dari Berbagai Daerah
Peneliti Temukan Flu Babi Jenis Baru yang Bisa Jadi Pandemi
Satu Santri Positif Covid-19 di Inhil Dinyatakan Sembuh
Vaksin Booster Gratis untuk Peserta BPJS Kesehatan, Simak Syarat Mendapatkannya
3 Kesalahan Sarapan yang Bikin Gula Darah Naik di Pagi Hari
Dari 2022 Hingga 2024 Prevelensi Stunting di Desa Intan Mulya Jaya Terus Menurun
Pengobatan Tradisional yang Telah Diakui WHO
Tiga Warga Dinyatakan Positif, Inhil Tambah Daftar Panjang Kasus Covid-19