Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Solar Langka Bisa Berimbas pada Kenaikan Harga Bahan Pokok
JAKARTA, (INDOVIZKA) - Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengingatkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bisa berimbas pada kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok.
Menurut Ketua Umum ALI Mahendra Rianto, kelangkaan solar menyebabkan antrean pembelian di SPBU yang memakan waktu lama. Hal tersebut membuat distribusi barang oleh kendaraan logistik terlambat.
Dengan terlambatnya distribusi barang, Mahendra memprediksi dapat menyebabkan kelangkaan di pasar.
"Ini ditakutkan akan terjadi disparitas harga, jadi kelangkaan barang menyebabkan harga naik," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (28/3).
Terlebih, menjelang Ramadan kebutuhan bahan pokok meningkat. Artinya, distribusi logistik pun ikut meningkat.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan kelangkaan solar sudah terjadi sejak dua minggu lalu. "Sudah dua minggu, nggak tahu kenapa tiba-tiba solar menghilang. Artinya, supply ke SPBU berkurang," imbuh dia.
Bahkan berdasarkan keterangan sopir, di wilayah Sumatera antrean pembelian solar bisa memakan waktu yang lama.
Sebelumnya, solar dikabarkan langka di sejumlah daerah di Sumatera seperti Bengkulu, Riau, hingga Sumatera Selatan.
Kepala daerah bahkan harus turun tangan demi menyelesaikan masalah tersebut. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah misalnya, mengatakan karena kelangkaan itu pihaknya mengajukan penambahan kuota subsidi BBM solar kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Menanggapi keadaan tersebut, PT Pertamina Patra Niaga, anak perusahaan Pertamina, menyebut kelangkaan solar yang terjadi di sejumlah daerah akibat meningkatnya permintaan.
"Memang, ada peningkatan permintaan (BBM solar) seiring dengan pertumbuhan ekonomi," ujar Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.
Ia juga memastikan stok solar terjaga untuk 20 hari ke depan dan penyalurannya akan dilakukan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah.
Irto mengklaim pihaknya telah melakukan normalisasi terhadap permintaan solar dengan merealisasikan subsidi hingga lebih dari 10 persen dari kuota yang ada. Perseroan juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membantu pengamanan pelayanan di SPBU.
"Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kepolisian untuk membantu pengamanan dan pengaturan layanan di SPBU," tandasnya.
Berita Lainnya
Akibat Penurunan Harga, Target Produksi Minyak Mentah Riau Dipangkas
Polsek Ujungbatu Gerebek Warung Dijadikan Tempat Judi Dadu
Kenaikan Harga Telur dan Daging Ayam Picu Inflasi Riau
Perda Sudah Disahkan, Gubri Undang Wakil Presiden Resmikan BRK Syari'ah
Harga Minyak Goreng Curah Ditetapkan Rp14 Ribu Perliter
Harga Minyak Goreng dan Makanan Diprediksi Tetap Mahal Hingga Ramadan
Siap-Siap, Arab Saudi Naikkan Harga Minyak Mentah untuk Asia pada Maret 2022
Naik 19,81 Persen, Ekspor Riau Bulan Maret US$ 1,96 Miliar
Harga Bahan Pokok Naik Pasca Hari Raya Idul Fitri
Erick Thohir: Ekonomi Syariah Indonesia Harus Jadi Terbesar di Dunia
MUI Haramkan Kripto Sebagai Mata Uang, Ini Tanggapan Indodax
Sandiaga Libatkan Desa Wisata Dukung Penginapan Wisatawan MotoGP Mandalika 2022