Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Sektor Sawit Tulang Punggung Penerimaan Pajak di Riau
INDOVIZKA.COM - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Riau mencatat, berdasarkan data semester I/2023, kontribusi dari Wajib Pajak (WP) yang bergerak di sektor sawit mencapai 42,7 persen dari total penerimaan pajak.
"Lebih menarik lagi, dalam kategori pajak pertambahan nilai [PPn], WP sawit menyumbang 40 persen dari total kontribusi, menjadikannya sektor terbesar dalam menyokong pendapatan pajak di riau. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sektor sawit bagi penerimaan pajak wilayah riau," kata Kakanwil DJP Riau, Ahmad Djamhari dilansir mcr, Jumat (21/7/2023).
Data DJP Riau menyatakan, penerimaan pajak di daerah itu pada periode Januari hingga Juni 2023 atau semester I/2023 telah mencapai Rp10,3 triliun, atau 46,5 persen dari total target penerimaan pajak sepanjang 2023 yang senilai Rp22,13 triliun.
Untuk rincian penerimaan pajaknya yakni dari Pajak Penghasilan (PPH) telah menyumbangkan 59 persen dari total penerimaan, atau tumbuh 16,14 persen.
Sementara itu, kontribusi dari pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mencapai 43,50 persen.
Ahmad mengakui dampak fluktuasi harga sawit menjadi perhatian bagi pemerintah pusat maupun daerah, termasuk Riau. Harga sawit yang dapat dipengaruhi berbagai faktor, seperti permintaan pasar global dan perubahan kebijakan perdagangan, dapat berdampak pada perkiraan penerimaan pajak di Riau.
Meski begitu, pemerintah pusat telah menghitung proyeksi perkiraan harga sawit di tahun ini. Namun, pihaknya tetap menyadari bahwa situasi di lapangan bisa saja berubah sehingga proyeksi tersebut tidak 100 persen akurat.
Meski menghadapi tantangan dari fluktuasi harga sawit, penerimaan pajak di Riau tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hingga saat ini, penerimaan pajak secara total mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,93 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan upaya pemerintah daerah dalam mengelola keuangan publik secara efisien dan efektif, sehingga capaian penerimaan pajak dapat terjaga dengan baik.
"Sektor sawit di riau mencakup perdagangan dan pengolahan. Perdagangan sawit menjadi bagian penting dalam menyumbang penerimaan pajak, mengingat riau merupakan salah satu provinsi yang sangat dipengaruhi fluktuasi harga komoditas tersebut," ungkapnya.
Adapun, pemerintah pusat dan daerah terus berupaya untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dari sektor sawit dan sektor lainnya, serta menjaga stabilitas perekonomian daerah.
Dengan kerjasama yang baik antara seluruh pihak terkait, diharapkan kontribusi sektor sawit terhadap penerimaan pajak di Riau dapat terus meningkat dan memberikan manfaat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
.png)

Berita Lainnya
Besok, Kadin Inhil dan Apkasindo Riau Gelar Pasar Murah Minyak Goreng Curah
Masyarakat Keluhkan Minyak Goreng Rp14.000 per Liter Sulit Didapat
Tenang! Selama PSBB Pekanbaru Pasar dan Toko Tetap Buka
Haramkan Pinjaman Online yang Mengandung Riba, MUI Rekomendasikan 3 Hal
Pertalite Harusnya Dijual Rp 11.000 Bukan Rp 7.650, Apa Kata Ahok?
HIPMI Inhil Dukung Kebijakan Pemerintah Subsidi Harga Minyak Goreng Curah
Harga Sawit Melejit, Petani di Kampar Garap Lahan Terbengkalai
Kekhawatiran Varian Omicron Buat Kurs Rupiah Melemah ke Level Rp14.373 per USD
Harga Ayam Potong di Tembilahan Naik Rp 40.000/Kg
Jelang Lebaran Idul Adha Harga Cabe Merah Mengalami Sedikit Penurun
Cerita Dirut BPJS Kesehatan soal Defisit yang Tutupi Sisi Positif
Ekspor Batu Bara Dilarang, Menteri Bahlil Yakin Tak Pengaruhi Investasi