Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Mentri Keuangan Suntik Dana Rp133,3 T ke PLN
INDOVIZKA.COM, - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku memberikan dana Rp133,3 triliun kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dana yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022 itu digunakan untuk mengalirkan listrik ke seluruh penjuru nusantara.
"Tahukan kamu APBN 2022 #UangKita berperan penting menerangi penjuru nusantara. Anggaran Rp133,3 triliun dari APBN dibayarkan kepada @pln_id PLN (Perusahaan Listrik Negara)," tulis Sri Mulyani dalam akun instagramnya @smindrawati, dikutip Rabu (11/1).
Dalam postingannya tersebut dia merincikan penggunaan APBN tersebut. Sebanyak Rp56,2 triliun diberikan kepada PLN untuk subsidi listrik bagi pelanggan dari kalangan tidak mampu yang menggunakan listrik berdaya 450 VA.
"Rp56,2 triliun berupa subsidi listrik agar harga terjangkau untuk keluarga tidak mampu (450VA)," tulisnya.
Kemudian sebanyak Rp72,1 triliun digunakan juga untuk subsidi listrik bagi kelompok pelanggan 900 VA ke atas. Tujuannya, agar tarif listrik tidak mengalami kenaikan ditengah mahalnya harga energi sepanjang tahun 2022 lalu.
Sementara itu sisanya yakni Rp5 triliun diberikan ke PLN dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN). Dana PNM ini digunakan PLN untuk menyambung listrik di daerah terluar dan masyarakat termiskin. "Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menyambung listrik di daerah terluar, dan kelompok termiskin," kata dia.
Bendahara negara ini menjelasakan pajak yang dibayarkan selama ini telah membantu masyarakat tidak mampu dan membangun akses pemerataan listrik ke daerah terdepan, tertinggal dan terluar atau 3T. Meski listrik yang digunakan masih berasal dari energi kotor, namun pemerintah sudah mulai mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.
Ini sebagai upaya Pemerintah menurunkan emisi karbon dan mengatasi dampak perubahan iklim. "Sesuai komitmen Indonesia pada 2060 -Indonesia menjadi Net Zero Carbon Emission," ungkapnya.
Sumber dananya pun masih dari pajak yang dikelola dalam instrumen APBN. Sehingga setiap pajak yang dibayarkan pada akhirnya digunakan untuk kepentingan bersama. "APBN-Pajak anda telah dan terus membangun Indonesia secara berkeadilan. Dari kita semua untuk Indonesia," pungkasnya.
.png)

Berita Lainnya
Disperindagkop Riau Ungkap Penyebab Harga Cabai Meroket
Berburu Minyak Goreng dan Telur, Emak-emak Serbu Pasar Murah Disperindag
Harga BBM Siap-Siap Naik, Akankah Bansos Bakal Ditambah
Harga Cabe Merah di Tembilahan Naik Lagi Menjadi Rp.100.000-perkilo
Perda Sudah Disahkan, Gubri Undang Wakil Presiden Resmikan BRK Syari'ah
Stafsus Erick Thohir Beberkan Manfaat Didapat Petani Ikut Program Makmur
Masyarakat Keluhkan Minyak Goreng Rp14.000 per Liter Sulit Didapat
Ekspor Batu Bara Dilarang, Menteri Bahlil Yakin Tak Pengaruhi Investasi
Kemenkeu Blokir Sementara Anggaran Kementerian/Lembaga Rp39 Triliun, Kenapa?
PHB Mulai Diterapkan, Penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru Melonjak
Harga Gula Melambung, Bulog Rencanakan Impor 100 Ton
Jelang Lebaran, PT PGN Tbk Pastikan Penyaluran dan Layanan Gas Bumi di 73 Kabupaten/Kota Aman