Harga Sawit Melejit, Petani di Kampar Garap Lahan Terbengkalai


KAMPAR (INDOVIZKA) - Harga tandan buah segar (TBS) sawit mencapai Rp3.400 per kilogram. Hal ini membuat petani yang tergabung dalam Koperasi Sawit Makmur (Kopsa-M) di Desa Pangkalan Baru, Kabupaten Kampar, mulai berbenah. Mereka tidak ingin berlarut memikirkan konflik internal kepengurusan Kopsa-M. Sebab ada ratusan hektare lahan terlupakan sejak ada dua versi kepengurusan yang kini butuh perhatian.

"Ada sekitar 800 hektare lahan koperasi yang sudah ditumbuhi semak belukar akan kami bersihkan. Soal kepengurusan kami kesampingkan dulu, ada sisi ekonomi dari kebun yang harus diperhatikan," ucap seorang petani Koperasi, Rizal kepada merdeka.com, Jumat (26/11).

Rizal mendapat informasi kenaikan harga sawit dari pemberitaan yang disampaikan Dinas Perkebunan Riau. Karena itu, petani ingin hasil sawit mereka lebih maksimal untuk melanjutkan kehidupan.

"Kami baca berita, harga sawit naik terus, ini harus dimanfaatkan petani untuk mengurus kebun yang sudah tiga bulan tak terurus," jelasnya.

Sebelum panen, puluhan petani dan pekerja sudah berembuk dengan ninik mamak (tokoh masyarakat) dan kepala desa. Mereka sepakat dengan melakukan pembersihan jalan sebagai akses masuk.

Puluhan pekerja dan petani sudah mengecek kebun. Pohon sawit sudah banyak yang ditumbuhi semak sehingga akan dibersihkan dulu setelah jalan dibersihkan. "Beberapa hari kedepan kami akan gotong royong membersihkan kebun," kata Rizal.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar