Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Biaya Angkut dan Rasa Pedas Bikin Harga Cabai Tiap Pasar di Pekanbaru Berbeda
INDOVIZKA. COM- Disperindag Kota Pekanbaru menyatakan harga bahan pokok berbeda-beda di setiap pasar tradisional.
Diketahui, ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga bahan pokok di Kota Pekanbaru, termasuk biaya angkut dari pasar induk sementara di samping Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS).
"Harga di tiap pasar berbeda-beda," ucap Kadisperindag Pekanbaru, Zulhelmi Arifin dilansir pgi, Sabtu (11/2/2023).
Dijelaskannya, cabai dari provinsi tetangga masuk ke pasar induk sementara (di belakang Terminal BRPS). Setelah itu, bahan pokok itu dikirim ke pasar-pasar tradisional di Pekanbaru.
"Di pasar induk itu, banyak pilihan cabai. Harga cabai dari bukittinggi paling mahal. Sedangkan cabai dari aceh lebih murah. Meski bentuknya sama, tingkat kepedasannya berbeda. Harga juga berbeda," ucapnya.
"Harga cabai juga berbeda saat pagi dan siang hari. Komoditas holtikultura lainnya juga mengalami perubahan harga di satu pasar dari pagi hingga petang," pungkasnya
.png)

Berita Lainnya
Investasi Masuk Pekanbaru Capai Rp3,096 Triliun
Ma'ruf Amin Nilai Kompetensi SDM Belum Sesuai dengan Kebutuhan Ekonomi Syariah
BI Jamin Geopolitik Global Memanas Tak Pengaruhi Ekonomi Indonesia
Maybank Indonesia Ajak Siswa Belajar Kelola Uang Sejak Dini
Abdul Wahid Serahkan Bantuan Paket Mesin Kapal Nelayan di Pelelawan
Meriahnya Grand Opening Almaz Fried Chicken Ke-29 Sekaligus Outlet Pertama di Batam: Sajikan Ayam Goreng Saudi No.1 di Indonesia
Uang Kertas Diprediksi Segera Punah Digantikan Aplikasi
Walikota Dumai Intruksikan Dinas Terkait Pantau Harga Pokok Jelang Ramadhan
Perjuangan Berbuah Manis, Apkasindo : Selamat Datang DBH Sawit
Ma'ruf Amin Nilai Kompetensi SDM Belum Sesuai dengan Kebutuhan Ekonomi Syariah
Menteri Sandiaga Target Datangkan 3,6 Juta Turis Asing di 2022
Ekspor Batu Bara Dilarang, Menteri Bahlil Yakin Tak Pengaruhi Investasi