Badut Cabuli Anak Dibawah Umur, Sekda Pekanbaru Minta Dinsos Lakukan Hal Ini

"Om Badut" pelaku pencabulan Anak di Bawah Umur. (Ckplh)

INDOVIZKA.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyayangkan dan turut prihatin atas kejadian adanya "Om Badut" yang melakukan penyekapan dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur.

Terkait hal tersebut, dirinya meminta Dinas Sosial (Dinsos) untuk melakukan antisipasi agar hal-hal seperti ini tidak terulang lagi.

"Jadi kita sudah bahas dengan Dinsos bahwa ada kejadian seperti kita lihat ada penyekapan anak di bawah umur. Kami sampaikan kepada Dinsos untuk antisipasi," ujar Indra Pomi Nasution, Sabtu (13/5/2023).

Ia mengatakan Dinsos juga diminta untuk mempelajari dan mendata dimana dan siapa orang-orang yang memakai baju badut yang sering "mangkal" di lampu merah tersebut.

"Apakah ada orang yang mengendalikan di belakangnya atau seperti apa, jangan sampai terjadi lagi," cakapnya.

Disampaikan Sekda, sebenarnya ketika melihat badut ataupun penjual balon, pihaknya merasa simpatik, tapi ternyata orang di dalamnya ada yang melakukan hal-hal tak terpuji.

"Kita minta juga kepada pihak kepolisian, kepada petugas keamanan kita, yaitu Satpol PP dan juga Dinas Sosial agar hal ini bisa ditangani dengan baik," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya seorang pria di Pekanbaru bernama Jefrial Lubis (30) diringkus oleh Polsek Tampan. Pria yang bekerja sehari-hari sebagai badut di pinggir jalan itu ditangkap lantaran diduga melakukan penculikan serta pencabulan anak di bawah umur yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Kapolsek Tampan, Kompol Asep Rahmat mengatakan, pelaku ditangkap usai orangtua korbannya berinisial SA (15) membuat laporan ke pihak kepolisian.

Asep menceritakan, peristiwa itu berawal saat korban SA yang berstatus murid SD di Kecamatan Rumbai berangkat dari rumah menuju ke sekolah. Orangtua korban merasa curiga lantaran korban tidak kunjung pulang.

"Korban dibelikan pakaian oleh pelaku, kemudian dibawa ke rumah kontrakannya, sehingga ibu korban merasa kehilangan karena tidak kunjung pulang," kata Asep, Selasa (9/5/2023).

Karena merasa curiga, orang tua korban langsung memeriksa handphone korban dan ditemukan chatingan korban bersama pria lain yang merupakan badut di simpang lampu merah Jalan Arifin Achmad Pekanbaru.

"Mendapat informasi pria yang membawa anaknya, orang tua korban bersama warga meminta pertolongan untuk mencari korban dan pelaku," cakapnya.

Tidak membutuhkan waktu lama, pelaku berhasil ditangkap oleh warga yang ikut membantu. Saat ditanya keberadaan anaknya, orang tua korban bergegas menuju ke rumah kontrakan pelaku dan berhasil menemukan korban.

"Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui sudah lima kali menyetubuhi pelaku, saat ini, pelaku sudah berada di Polsek Tampan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," pungkasnya.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar