LGBT di Inhu Gunakan Modus Tawarkan Kerja Lalu Lecehkan Korban

Pelaku LGBT saat diamankan di Mapolsek Rengat Barat. (Haloriau)

INDOVIZKA.COM - Wabah LGBT kini mulai menyebar ke sejumlah daerah di Provinsi Riau, tak hanya Kota Pekanbaru, penyakit seks menyimpang itu kini juga ada di Kabupaten Inhu.

Hal itu terungkap setelah tertangkapnya seorang pemuda penyuka sesama jenis melakukan pelecehan terhadap seorang pemuda lainnya.

Pemuda berinisial AW (25) itu ditangkap polisi setelah seorang pemuda di Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu berteriak saat dilecehkan AW.

AW melalui tindakan tidak senonoh terhadap seorang pemuda berusia 20 tahun dengan berbagai modus.

Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya mengatakan, pelaku melakukan aksinya pada Selasa (11/7/2023).

"Pelaku AW ini sempat diamankan warga beberapa menit setelah melakukan pelecehan seksual terhadap sesama jenis," kata Dody, Jumat (14/7/2023).

"Kemudian, pelaku dibawa ke Polsek rengat barat. Saat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan," tegas Dody.

Dody menjelaskan, kasus ini bermula ketika pelaku datang ke salah satu masjid sekitar jam 05.30 WIB atau selepas salat subuh.

Saat itu, pelaku mendekati korban dan pura-pura minta tolong untuk mengadzankan keponakannya yang baru lahir di RSUD Indrasari Pematang Reba.

Korban bersedia membantu pelaku. Selanjutnya, pelaku membawa korban menggunakan sepeda motor. Namun, pelaku justru membawa korban ke Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pematang Reba.

Setelah sampai di RTH, pelaku mengiming-imingi korban untuk dicarikan kerja.

"Pelaku mengaku jika dirinya adalah petugas medis di RSUD Indrasari dan kebetulan ada lowongan di tempat dia bekerja," sebut Dody.

Tetapi, lanjut dia, pelaku mengatakan kepada korban bahwa salah satu syarat untuk masuk kerja harus memeriksa kelamin korban.

Korban pun menurutinya karena tergiur mendapatkan pekerjaan. Lalu, korban membuka celananya. Saat itulah pelaku melakukan tindakan tak senonoh.

"Korban akhirnya sadar hal tersebut bukan lagi syarat untuk mendapatkan pekerjaan. Korban kemudian berusaha untuk melarikan diri, tetapi pelaku mengancam membunuh korban jika korban kabur atau berteriak. Pelaku juga menakuti korban dengan mengaku membawa senjata tajam yang ada di dalam jok sepeda motor," kata Dody.

Pada saat pelaku hendak membuka jok sepeda motor, kata dia, korban langsung melarikan diri ke arah jalan raya dan meminta tolong pada warga sekitar lokasi.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar